Meningkatkan pendidikan karakter untuk menanamkan nilai kejujuran pada siswa.
Mengatur sanksi tegas bagi pelaku kecurangan sebagai efek jera.
Meningkatkan kerja sama dengan pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan UN.
Melakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala untuk memastikan keabsahan dan keefektifan sistem UN.
Pertimbangan Kritis
Dalam merancang dan melaksanakan UN, beberapa pertimbangan kritis harus diperhatikan:
Kesesuaian dengan tujuan pendidikan nasional: Apakah UN benar-benar mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan? (Tilaar, 2009)
Dampak pada kesehatan mental siswa: Apakah langkah-langkah telah diambil untuk memitigasi tekanan psikologis pada siswa? (Santrock, 2011)
Keterlibatan stakeholder: Apakah guru, siswa, dan orang tua dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan terkait UN? (Fullan, 2007)
Evaluasi dan pemantauan: Apakah mekanisme evaluasi yang diterapkan mampu menjamin keefektifan dan keabsahan UN? (Mardapi, 2008)
Dengan mempertimbangkan potensi positif, tantangan, dan solusi yang ada, Ujian Nasional 2026 dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, selama pelaksanaannya dilakukan dengan transparansi, integritas, jujur, berpusat pada peserta didik dan dengan pendekatan yang inklusif.