Beberapa penyimpangan dalam pelaksanaan UN sering kali terjadi, seperti kecurangan massal yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari guru hingga pejabat pemerintah. Kasus penjualan soal dan jawaban kepada siswa dengan kemampuan finansial juga mencederai integritas pendidikan.
Di era teknologi, siswa juga menggunakan smartphone atau perangkat pintar lainnya untuk melakukan kecurangan. Hal ini diperburuk oleh pengawasan yang lemah dan bahkan keterlibatan orang tua dalam membantu anak-anak mereka melanggar aturan.
Dampak Penyimpangan
Penyimpangan dalam pelaksanaan UN memiliki dampak serius. Hal ini merusak integritas pendidikan dan mengurangi nilai ijazah sebagai bukti kompetensi siswa. Selain itu, kecurangan menghambat pengembangan kemampuan siswa, membuat mereka kurang termotivasi untuk belajar secara jujur.
Dampak lainnya adalah ketidakadilan bagi siswa yang tidak melakukan kecurangan, serta penurunan kualitas pendidikan nasional, yang pada akhirnya menghambat kemajuan bangsa.
Solusi Mengatasi Penyimpangan
Untuk mengatasi penyimpangan, perlu diterapkan langkah-langkah seperti peningkatan pengawasan yang ketat dan penggunaan teknologi pengawasan modern untuk memantau pelaksanaan UN. Selain itu, penting untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum untuk membangun integritas siswa.
Keterlibatan masyarakat juga diperlukan dalam mengawasi pelaksanaan UN, serta sanksi tegas harus diberlakukan bagi pihak yang terlibat dalam kecurangan.
Rekomendasi untuk Kementerian Pendidikan
Agar pelaksanaan UN 2026 berjalan lebih baik, Kementerian Pendidikan perlu: