Mohon tunggu...
Ali Eff Laman
Ali Eff Laman Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Lepas Bebas

Orang biasa yang dikelilingi orang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Jangan Remehkan Juru Parkir

8 April 2022   05:54 Diperbarui: 8 April 2022   05:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Buka Pu

Alkisah ketika saya akan mengeluarkan mobil dari parkiran, tapi ada mobil parkir paralel menghalangi. Saya melihat juru parkir lagi duduk terkantuk-kantuk, merasa kasian karena lagi puasa. Ya sudah coba mengatasi sendiri, lagipun "Cuma mendorong satu buah mobil saja,  apa beratnya sih ?" ucap saya dalam hati.

Ketika coba didorong kok berat banget rasanya, eh ternyata ada ganjalan batu di ban depannya. Saya ambil dong batunya .eh mobilnya malah meluncur kedepan..mungkin karena posisi jalannya agak menurun.

Daripada nabrak orang, saya tarok lagi dong batunya ke bawah ban mobil yg lagi meluncur...ee.tuh mobil gak mau diajak kompromi. Tangan masih di atas batu dia udah melindes aja ..

Bannya melindes jari tengah sampai gepeng kayak tempe penyet..Kuku saya pun berlipat lipat gak karuan, kayak kertas obat nyamuk bakar tempo dulu

Sempet bengong melihat jari sendiri kok bisa gepeng begini..Darahnya mulai menyebar kemana2.mengalir ke lengan...Masih sempat bongkar tas mencari sesuatu, ketemu masker, lumayan buat ngebalut luka..dan baru terasa sakit yang luar bisa..

Sekujur tubuh keluar keringat dingin, mata berkunang2..Sugesti pada diri sendiri .gak boleh roboh tetap nahan diri, setengah sempoyongan berlari ke lobby masuk lift naik ke lantai 5, badan sudah pucat lunglai, darah mengucur terus.

"Bawa saya ke Rumah Sakit!" teriak lemah.  Seketika tim kerja ku  berdiri dari kursinya masing2..Sejak itu aku tak terlalu mendengar suara apa2 lagi fokus ke tangan sendiri, serasa seperti kondisi hipnosis.

Sampai di lobby, skurity mengarahkan ke klinik di depan kantor. Sampai di klinik mata semakin berkunang2..Perban yg terbuat dari masker tadi sudah dibuka oleh petugas...Setelah dilihatnya, dan disiram dengan cairan dingin menyengat perih  sampai ke ubun2 rasanya, lalu ditutupnya lagi dengan perban pengganti yg lebih layak.

"Bawa ke rumah sakit saja." Terdengar suara petugas berbicara ke teman yg mengantar. Aku  mulai sadar ini cukup serius. Teman menyodorkan sebotol air lalu saya berbuka puasa tanpa ragu, minum air mineral di siang bolong...seger rasanya..dahaga telah hilang dan tubuhku kembali segar.,

Singkat cerita sampailah di RS..
Jadi niatnya gak mau ngerepotin orang, malahan jadi banyak yang repot..
Terima kasih semua rekan..yang tidak bisa disebut satu persatu namanya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun