Mohon tunggu...
Pengabdian UMS
Pengabdian UMS Mohon Tunggu... Editor - Berita tentang Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dikelola oleh Humas UMS lt. 3 Gedung Induk Siti Walidah UMS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim PkM UMS Ajak Mitra-Mitra di Boyolali, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat

25 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 25 Oktober 2024   11:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SURAKARTA -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Muhammadiyah Suakarta (UMS) bekerja sama dengan dua mitra yang bergerak di bidang budidaya Lele dan satu mitra budidaya Jamur, di Tegalrejo, Kec. Sawit, Boyolali.

Tim PkM itu, terdiri dari : (1) Prof. Dr. Muhtadi , M.Si.; (2) Prof. Ir. Sarjito , M.T., Ph.D.; (3) Prof. Dr. Ambarwati, M.Si, S.Pd.; (4) Dr. Suranto, M.M., S.T.; (5) Dr. Haryoto , M.Sc.; (6) Agus Triyono, S.Sos., MSi.; (7) dan Aan Sifyan, S.Pt., M.Pd.

Sarjito mengatakan, Program Pembinaan Industri Rumah Tangga dan Usaha Mikro (IRT-UM) Tahun 2024 dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat, dengan fokus khusus pada IRT-UM.

"Program ini berupaya memperkuat tata kelola dan kelembagaan, peningkatan mutu dan kapasitas produksi, serta mengembangkan bisnis dan pemasaran bagi IRT-UM," ungkap Sarjito, Senin, (21/10).

Dok Humas UMS
Dok Humas UMS

Pada kegiatan penandatanganan yang dilakukan pada Jum'at, (19/10) itu, dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan industri skala rumah tangga menjadi usaha mikro yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Urutan kegiatan yang akan dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi, transfer knowledge, transfer teknologi serta edukasi dan kesadaran kelompok UMKM. Di sisi lain para pelaku IRT dapat memanfaatkan serta menggunakan teknologi tepat guna yang akan diberikan oleh para pengusul, berbasis pada hasil riset dan inovasi yang telah dikembangkan.

Sarjito menerangkan, jika berkunjung ke kampung tersebut, akan disuguhi pemandangan rumah warga yang hampir semua dipenuhi kolam lele. Sejarah Kampung Lele Desa Tegalrejo dipelopori oleh tiga petani, yaitu : Sriyono, Sugiardi, dan Darsino.

"Pada tahun 1990, mereka memulai usaha dimulai dari pekarangan rumah yang dijadikan sebagai usaha pembesaran budidaya lele. Usaha ini dijadikan sebagai usaha sampingan selain bercocok tanam padi dan palawija," terang Sarjito.

Selain Kampung Lele, Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang dilibatkan yaitu Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Alang-Alang Tumbuh Subur yang merupakan usaha yang bergerak di bidang produksi olahan makanan yang berbahan ikan lele baik olahan basah (frozen) maupun olahan kering, dan dikenal sebagai makanan ringan khas Boyolali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun