ums.ac.id, SURAKARTA -- Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah-'Aisyiah (KKNMAs) 2024 menjadi momen berharga bagi sesama Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) untuk berkolaborasi dan bersinergi.
Pada tahun 2024, KKNMAs diikuti 1.310 mahasiswa dan menjadi KKNMAs ke-4 setelah pelaksanaan pertama di Universitas Muhammadiyah Mataram di Lombok, kedua di Universitas Muhammadiyah Makassar, dan ketiga di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Ketua/Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM) Sibolga Sumatera Utara, Uli Anto Hutagalung,M.MPd., mengungkapkan, pada KKNMAs di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini mengirimkan 6 mahasiswa.
"Kami perjalanan darat yang berangkat dari hari Jumat tanggal 26 dan tiba di Solo hari Senin tanggal 29. Tentu ini kegiatan yang kami ikuti setelah dari Makassar delegasi 1 orang dan Bangka Belitung delegasi 1 orang, dan Alhamdulillah tahun ini kami mengirimkan 6 orang," ungkapnya Kamis, (1/8) di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Mudah-mudahan, lanjutnya, kegiatan ini mampu memotivasi dan memberikan warna baru bagi Perguruan Tinggi di luar jawa.
"Bagi kami, hadir di sini mendapatkan pengalaman baru nuansa baru, dan inovasi yang dilakukan oleh kawan-kawan PTMA yang ada di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Tentunya ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk mengembangkan instansi sehingga nanti mampu merubah status tidak lagi institut tetapi menuju universitas," terangnya.
Uli Anto juga menyampaikan terima kasih kepada UMS yang telah memberikan pelayanan mulai dari kedatangan hingga fasilitas penginapan selama transit.
"Semoga kegiatan ini nanti bisa diikuti mahasiswa kami dan berjalan dengan baik sampai akhir nantinya," tambahnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah (UM) Gorontalo, Dr. Salahudin Pakaya, M.H., mengungkapkan bahwa KKNMAs ini memiliki pengaruh yang besar kepada mahasiswa maupun kampus.
"Adik-adik mahasiswa ketika mengikuti program ini akan terjadi interaksi antara mahasiswa yang berasal dari kampus di Jawa maupun di luar Jawa. Sehingga terjadi spirit yang terbangun di antara mereka untuk melakukan kolaborasi," tegas WR II UM Gorontalo itu.
Menurutnya, kolaborasi ini lah yang menjadi landasan utama dalam rangka memajukan Muhammadiyah pada umumnya, dan diri mereka sendiri juga utamanya.
"Sebetulnya yang paling penting adalah komitmen para mahasiswa untuk menjadi generasi penerus bangsa. Jadi KKNMAs ini mampu menjadi bekal mereka untuk terjun ke masyarakat. Kemudian, setelah mereka selesai mengenyam pendidikan mereka dapat memiliki peran penting di Muhammadiyah atau di instansi pemerintah dan sebagainya," paparnya.
Pada momentum KKNMAs juga terdapat forum pimpinan PTMA yang dipandu oleh Wakil Rektor I UMS, Prof. Dr. Drs. Harun Joko Prayitno, SE., M.Hum., untuk membahas dan merumuskan rencana strategis pengembangan dan pengabdian yang diikuti oleh Rektor atau Wakil Rektor PTMA. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H