Mohon tunggu...
Idris Salis
Idris Salis Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ketua Yayasan Muttabi'il Ulama

Sedang belajar menulis dan belajar menjadi guru ngaji di yayasan sendiri, memiliki rutinitas setiap malam selasa dan malam kamis, rutinan berupa bedah buku / kitab ar-ruh dan durratun nashihin.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sebutan Penerjemah dan Kebanggaan Profesi

1 September 2022   21:52 Diperbarui: 1 September 2022   22:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah yang tak banyak atau sama sekali tidak menarik minat konsumen terjemahan, tetapi sangat penting bagi penerjemah, yaitu asosiasi atau persatuan penerjemah yang diikuti, seminar penerjemah yang dihadiri, kursus yang diambil dalam bidang ini, cara membina hubungan dengan penerjemah lain di wilayah tertentu dan pasangan bahasa kita. 

"Keterlibatan-keterlibatan" semacam ini ada kalanya membantu penerjemah untuk menerjemah dengan lebih baik. Menerjemah dengan baik penting bagi pengguna terjemahan dan kebanggaan profesi yang didapatkan lewat reliabilitas. 

Namun, yang paling penting, keterlibatan-keterlibatan ini membuat seseorang merasa lebih percaya diri dengan profesi sebagai penerjemah, meningkatkan penghargaan diri terhadap profesi (professional self-esteem), yang seringkali akan menopang mereka secara emosi tatkala menyelesaikan pekerjaan yang membosankan, monoton, dan berpenghasilan rendah. 

Membaca hal-ihwal penerjemahan, membicarakan soal-soal penerjemahan dengan penerjemah lain, membahas permasalahan dan solusi yang berkaitan dengan pengalihan bahasa, tuntutan pengguna terjemahan, pekerjaan yang tidak dibayar, dan sebagainya, mengikuti pelatihan penerjemahan, menghadiri seminar penerjemah-semua ini menimbulkan keyakinan bahwa kita bukanlah pembantu rendahan yang terisolir dan bergaji kecil, namun kita adalah pekerja profesional yang memiliki hubungan erat dengan profesional-profesional lain yang dipertemukan dalam minat yang sama. 

Keterlibatan dalam profesi penerjemahan bahkan dapat memberikan cara-cara intelek dan keteguhan profesi guna menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tak masuk akal, mendidik klien dan perusahaan alih-alih menurut saja tanpa membantah sementara dalam hati kita mendidih. Keterlibatan dalam profesi membantu kita menyadari bahwa pengguna terjemahan membutuhkan kita sebagaimana kita membutuhkan mereka. Mereka memiliki uang yang kita butuhkan, kita memiliki keahlian yang mereka perlukan. 

Semua keahlian itu akan kita jual kepada mereka, tidak dengan bersikap merendahkan diri, tunduk, dan menuruti segala ketentuan dari mereka, tetapi dari kedudukan sebagai profesional yang memiliki kecakapan dan keyakinan diri. 

Tergabung dalam lembaga jasa penerjemah membawa mereka untuk tetap bertahan pada profesi kebanggaan mereka sekaligus menjadi media aktualisasi kemampuan menerjemah. Di sana mereka akan bertemu dengan orang dalam ketertarikan yang sama dan banyak orang yang menggunakan keahlian mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun