Untuk memahami Konsep Indonesia, kita perlu membandingkannya dengan konsep lain. Disini kita membandingkan dengan Konsep AS dan Australia, negara imigran terkemuka di dunia. AS berhasil menjadi negara superpower, bangsa yang paling utama di dunia.
Persatuan Negara-negara Amerika (USA / AS)
Konsep AS adalah sebuah kepercayaan bahwa Allah menetapkan para imigran ber-imigrasi ke Amerika, menaklukkan penduduk setempat, menguasai negeri itu, melakukan ekspansi teritorial, dan memperjuangkan kebebasan individu, sehingga membentuk bangsa yang besar, sebagai puncak peradaban dunia. Penaklukan itu begitu dalamnya, sedemikian sehingga masyarakat asli AS saat ini sama sekali hilang rasa kepemilikannya atas tanah airnya, dan kalaupun masih ada rasa kepemilikan, sudah lenyap keingginan untuk menjadi bangsa Indian. Yang lahir dari proses ini adalah satu bangsa Amerika Serikat.
Sebagai pembenaran dari proses kejam tersebut, AS membahasakannya sebagai bangsa imigran. Untuk itu AS mempertahankan kewajibannya untuk menerima imigran dari seluruh dunia.
Sebagai peradaban utama dunia, AS merasa berkewajiban untuk menyebarkan nilai-nilai peradabannya ke seluruh dunia, yaitu nilai-nilai demokrasi AS, dan hak azasi manusia AS, serta dominasi ekonomi dan militer AS.
AS, sebagaimana Indonesia, pada awalnya adalah negara yang religius. Namun di masa kini, konsep ke-tuhan-an AS yang kurang tertanam baik pada konstitusi dan perundangannya, akhirnya tergerus setelah 300 tahun. Walaupun masih belum hilang seperti di negara-negara eropa, namun arah budaya AS mulai mengarah pada sekularisme atheis. Nilai ketuhanan Indonesia tertanam kuat pada idiologi bangsa, sehingga diharapkan dapat dipertahankan ratusan tahun kedepan.
Persemakmuran Australia (Australia)
Konsep Australia tidak jauh berbeda daripada AS. Sedikit lebih buruk, banyak rakyat Australia adalah buangan dari Inggris. Pengaruh multi etnis eropa kurang terasa di Australia, karena kebanyakan terbentuk oleh mayoritas masyarakat kolonial Inggris.
Untuk dapat mencapai kemakmurannya, Australia harus menghancurkan masyarakat aborigin. Penurunan populasi aborigin membawa peradaban putih Australia kepada kejayaan sebagai koloni Inggris. Bagi Australia, tidak ada pilihan lain. Kebijakan tersebut memang harus mereka lakukan demi kelangsungan suatu bangsa yang baru: bangsa Australia. Dan Australia berhasil menjadi bangsa yang makmur, aman, damai dan sejahtera.
Kini hantu masa lalu datang kembali: gelombang imigrasi berikutnya adalah masyarakat Afghanistan, Iran, Iraq, dan rakyat Timur Tengah lain. Disini dilema dihadapi oleh Australia. Mempertahankan konsep negara imigran akan menghilangkan dominasi suku anglo saxon. Mengancam timbulnya perbedaan budaya yang dapat meruntuhkan peradaban putih Australia.
Kesamaan praktek Australia, dan AS ini membuat bangsa-bangsa tersebut kesulitan memahami Indonesia: suatu bangsa multi-ras, multi-suku yang tidak lahir dari penaklukan etnis, melainkan dari suku-suku bangsa asli yang bergandengan tangan dan sepakat untuk menjadi satu bangsa. Hal ini ditunjukkan dari pandangan banyak analis AS dan Australia tentang Indonesia, antara lain pada masa Timor-Timur masih dalam pangkuan Republik. Pandangan mereka umumnya melihat Indonesia seperti AS dan Australia pada masa lalu. Mereka kesulitan melihat konsep Indonesia yang berbeda, yang lebih mulia dibandingkan konsep kebangsaan mereka.
Persamaan dan Perbedaan
Persamaan dengan konsep Indonesia:
- berlandaskan Ketuhanan, kehidupan kebangsaan yang bebas
- demokrasi
Perbedaan:
- imigrasi menaklukkan penduduk asli vs penduduk asli berpadu
- letak geografis di benua Amerika/Australia vs di kepulauan Nusantara
- demokrasi liberal vs demokrasi pancasila
Berbeda dengan AS, Indonesia percaya bahwa untuk mencapai kebebasan dan kemakmuran, seseorang tidak harus lari dari tanah airnya, tidak harus dicabut dari akar budayanya. Sebaliknya, sebagai rakyat pribumi, tidak perlu takluk kepada peradaban yang lebih tinggi. Nilai-nilai Indonesia tidak mengharuskan penduduk pedalaman untuk masuk ke kamp-kamp reservasi, dan diambil tanah adatnya, sebagaimana penduduk asli Amerika.
Penduduk pedalaman berhak untuk berkembang sesuai kemampuannya, dengan dibantu oleh saudara-saudaranya yang lain. Wilayah Indonesia yang lebih tertinggal perlu dimajukan oleh wilayah lain, sebagai saudara.
Berbeda dengan AS yang memperluas wilayahnya dengan ekspansi militer, Indonesia tidak berkeinginan melakukan perluasan wilayah dengan cara itu. Wilayah Indonesia adalah anugerah dari Tuhan YME.
Indonesia bukan negara imigran, tetapi terbuka bagi imigran negara manapun yang mau meninggalkan status kebangsaannya menjadi bangsa Indonesia.
Kemuliaan Indonesia
Disini terlihat kemuliaan konsep bangsa Indonesia, dibanding dengan konsep AS dan Australia. Indonesia belum semaju dan semakmur AS dan Australia, tetapi konsep Indonesia jauh lebih unggul. Dan dengan berkat rahmat Allah, bangsa Indonesia percaya bahwa kita akan meraih kemakmuran dan kemajuan yang setara bahkan lebih daripada AS dan Australia.
Terima kasih
Tentang Indonesia:
- Indonesia, dibawah panji Republik
- Konsep Indonesia vs AS & Australia
- Konsep Indonesia vs AEC - Bubarkan ASEAN !!!
Tulisan lain dari Penulis: Seri Hankam 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H