Tulisan ini merangkum pula tulisan dari
http://www.kompasiana.com/darmas69
http://bahasa.kompasiana.com/2011/03/04/kesimpang-siuran-penggunaan-kata-bergeming-dan-akut/ dan
Sejak beberapa tahun silam saya melihat trend kesalahan penggunaan frase "bergeming" dan "tak bergeming" yang sangat mengganggu.
Teringat saya tentang perbedaan penggunaan frase "bergeming" dan "tak bergeming". Yang saya ketahui, sejak dulu, frase yang tepat adalah "tak bergeming", yang berarti tidak bergerak sedikitpun.
Makna lama bergeming adalah gerakan yang sangat lembut, atau sedikit bergoyang, sehingga jika sesuatu objek kukuh tak bergerak sama sekali, dikatakan objek tersebut tidak bergeming. Bagi mereka yang akrab dengan gaya bahasa dan literatur klasik, definisi ini sudah melekat sangat kuat.
Pada http://rubrikbahasa.wordpress.com/2011/07/25/bergeming/
Dalam kamus Betawi JD Homan (1868) ada keterangan
trada geming: ongeschonden (utuh, tak cacat, tak rusak), heelhuidsch (tak luka)
atinya tidaq geming: hij blijft kalm, onder bedreigingen enz (Dia tetap tenang, menghadapi ancaman dll.)
Pada media massa Indonesia beberapa tahun terakhir, semakin sering tulisan dari jurnalis dan tokoh menggunakan frase "bergeming", termasuk dari Kompas, dimaknai kebalikan dari makna lamanya. Justru bergeming menjadi bermakna diam, tetap, tidak bergerak.
Usut punya usut, tersangka utama biang keladi tak bergemingnya "bergeming" adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 2005, yang memaknai Geming atau bergeming artinya diam saja; tidak bergerak sedikit juga.
Adalah buJajang C Noer yang menuding kesalahan KBBI tersebut. Beliau menyebut: "Kesalahan cetak dalam kamus itu sudah lama berlangsung, sudah pernah saya pertanyakan kepada kepala Pusat Bahasa saat itu, tetapi rupanya sampai saat ini belum juga diralat." http://rubrikbahasa.wordpress.com/2011/07/25/bergeming/
Kekacauan bertambah saat KBBI dijadikan acuan pada kamus internet, seperti pada http://www.artikata.com/arti-328341-geming.html, yang menyadur KBBI3: 1. , ber·ge·mingv tidak bergerak sedikit juga; diam saja; ter·ge·mingv terdiam. Atau pada http://id.m.wiktionary.org/wiki/bergeming#section_1, yang menyebutkan bahwa bergeming (akar: geming, aktif menggemingi, pasif digemingi), bermakna tidak bergerak sedikit juga; diam saja. Juga mengacu pada KBBI3.
Senada dengan KBBI 2005, menurut Ivan Lanin, KBBI (Pusat Bahasa), KUBI III (Poerwadarminta), Kamus Dewan IV, dan Kamus Dialek Jakarta (Abdul Chaer) semuanya menyatakan bahwa (ber)geming = diam.
Pada http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2/31-60#Tidak_Bergeming_dan_Acuh dibahas secara rinci masalah "bergeming", sebagai berikut:
PermasalahanUngkapan pernyataan tidak bergeming sering digunakan seperti pada kalimat berikut.Politikus itu tetap tidak bergeming pada pendirian yang diyakininya.
Benarkah pemakaian ungkapan pernyataan di dalam kalimat itu? Penjelasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata bergeming berarti 'diam saja atau tidak bergerak sedikit pun'. Kata bergeming yang dikaitkan dengan pendirian berarti 'tidak berubah'. Ungkapan pernyataan tidak bergeming berarti 'tidak tidak berubah' atau 'berubah'. Atas dasar makna kata itu, penggunaan ungkapan pernyataan tidak bergeming dalam kalimat tersebut tidak tepat. Pernyataan yang benar adalah sebagai berikut.
Politikus itu tetap bergeming pada pendirian yang diyakininya.
Penjelasan ini tentu sah-sah saja dalam hal KBBI tidak terdapat kesalahan pada KBBI.  Namun jika benar KBBI salah, maka besar dosa para penyusun KBBI yang membiarkan kesalahan tersebut terjadi  sejak tahun 2005.
Jika penyusun KBBI berkesimpulan bahwa makna lama "bergeming" memang perlu diubah, sepantasnya KBBI membuat sosialisasi dan penjelasan yang memadai tentang perubahan tersebut. Karena merubah makna suatu kata yang telah ada sejak lama tidak boleh digampangkan begitu saja.
Membiarkan tanpa penjelasan menurut saya adalah sikap yang tidak bertanggung-jawab dari para penyusun dan penerbit KBBI. Dalam hal ini tanggung-jawab http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/
Sayangnya sudah 7 tahun KBBI tak bergeming untuk tetap "bergeming".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H