5. T-72B upgrade / refurbished (umumnya hanya ditambahkan armor ERA).
Tentu tidak berarti MBT Russia kalah unggul. Secara spesifikasi, MBT Russia memiliki keunggulan:
1. Autoloader gun, peluru dimasukkan secara otomatis sehingga berkurang 1 personel operator tank.
2. Kanon kaliber lebih besar: 125mm (dibanding 120mm standar NATO).
3. Kanon dapat menembakkan ATGM moderen Russia, seperti Kornet.
4. Armor modular ERA, dengan versi terakhir Relikt. Disini terdapat kelemahan T-84 Ukraina yang tidak memperoleh ERA generasi terakhir, melainkan hanya ERA Kontakt-5 yang merupakan generasi sebelum Relikt.
Terdapat pula keraguan atas penyelesaian order T84 mengingat Ukraina tengah menghadapi masalah dengan Russia di Crimea yang dapat berujung pada perang terbuka.
Keunggulan jumlah tank medium Thailand kurang berarti mengingat kebanyakan tank tersebut sudah sangat tua dan kurang terpelihara baik dan mengingat kepemilikan sejumlah besar ATGM moderen Singapura.
Keunggulan signifikan Singapura atas Thailand berasal dari infantri mekanis yang efektif. Dengan IFV Bionix yang moderen serta ribuan rudal ATGM infantri generasi terakhir, sangat dominan dibandingkan dengan Thailand yang belum memiliki ATGM generasi terakhir. Thailand masih mengandalkan ATGM M47 Dragoon yang tidak akan mampu menembus armor tank generasi keempat seperti Leopard, T90, bahkan T72 dengar armor ERA.
Hanya ATGM moderen yang mampu menembus lapis baja tank generasi keempat. Umumnya ATGM moderen tersebut menghantam tank dari atas, yaitu pintu personel tank, dimana armor tank umumnya paling lemah. Jadi rudal ATGM tidak bergerak lurus menghajar bagian depan tank yang biasanya terlindung sangat kuat, melainkan terbang ke atas untuk kemudian menggunakan grafitasi menggempur bagian atas tank.ATGM moderen seperti ini adalah Spike (Israel), dan Javelin (AS). Infantri Singapura memiliki ribuan ATGM Spike untuk menghadapi tank generasi keempat, serta ribuan ARGM Matador yang lebih murah untuk menghadapi kendaraan lapis baja lainnya. Dikombinasikan dengan sejumlah besar IFV moderen seperti Bionix, infantri mekanis Singapura akan mampu menghadapi formasi kavaleri lapis baja apapun di ASEAN.