Mohon tunggu...
Mudy
Mudy Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil tinggal di Jakarta, pensiunan swasta, Pancasilais, republiken, ultra-nasionalis. Anti NeoLib-ASEAN-C, anti religio-fascist, anti rezim-status-quo-koruptor. https://mudy45.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Berkeliling di IndoDefense Expo 2014 PRJ Kemayoran

8 November 2014   07:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:20 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkeliling di IndoDefense Expo 2014 PRJ Kemayoran oleh Mudy

Catatan ini diharapkan mampu menghibur teman-teman yang tidak berkesempatan hadir dalam IndoDefense Expo 5 - 8 November 2014 di PRJ Kemayoran, Jakarta. IndoDefense Expo adalah event militer terbuka satu-satunya dan yang terbesar di Indonesia, diselenggarakan setiap tahun oleh Departemen Pertahanan Republik Indonesia.

Cover IndoDefence

Namanya agak menyesatkan bagi dunia internasional. Sang penyelenggara Napindo memang banyak menggunakan nama "indo" pada expo-nya. Namun istilah "indo" di dunia internasional diasosiasikan dengan India, bukan dengan Indonesia, sehingga IndoDefence Expo bermakna Expo Pertahanan India. Jauh lebih baik jika dimasa depan digunakan nama IndonesiaDefence Expo, atau GoRI (Government of the Republic of Indonesia) Defence Expo.

[caption id="" align="aligncenter" width="382" caption="BMP-3F Pasmar 2 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Event ini diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama yang didirikan oleh almarhum Herman Wiriadipura, salah satu legenda event organizer Indonesia. Diadakan untuk Departemen Pertahanan Republik Indonesia.

Di pengumuman ditulis bahwa hanya profesional yang boleh masuk. Terdapat lembar registrasi yang harus diisi atau bisa melampirkan kartu nama. Nama diketik dan di cetak oleh petugas. Untuk masuk pada hari kerja tidak dikenakan biaya. Pengunjung bisa membeli buku direktori seharga 50ribu.

1415372247769040584
1415372247769040584
Show Directory IndoDefence

Di parkiran tengah kompleks PRJ sudah terlihat helikopter dan kendaraan lapis baja berbaris rapih. Sayang hanya sedikit. Tidak ada Leopard 2A4 atau 2RI, tidak ada MLRS Astros II, tidak ada CAESAR SP Howitzer 155mm, tidak ada Apache AH-64E atau Mi-35P. Minimnya penyelenggaraan kemungkinan besar disebabkan pergantian kepemimpinan yang baru berlangsung bulan Oktober. Sementara acara adalah milik Departemen Pertahanan yang pimpinannya baru menjabat.

[caption id="" align="aligncenter" width="352" caption="Heli Penerbad (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Pengunjung diberikan name tag dengan barcode yang akan di-scan setiap melalui pintu masuk. Standar penyelenggaraan expo di PRJ.

Langsung ke sebelah kanan, area expo utama di Hall A.

1415372964968839254
1415372964968839254
Name tag

Masuk ke ruang pameran kita bertemu Denel, vendor Afrika Selatan, yang memamerkan turet murah Light Combat Turret - Multi Calibre (LCT-MC) yang bisa dipersenjatai dengan senjata mesin kaliber 7.62mm atau .50 M2 MG. Dioperasikan secara manual oleh 1 orang, dengan bantuan komputer balistik. Turet tampak lebih seram dengan 8 pelucur geranat 76mm. Turet murah untuk pasar Afrika mungkin bisa laku di Asia Tenggara.

Turret Denel LCT MC (kampusmiliter.com)

Sayang Denel tidak membawa turet andalannya, LCT-30 yang terkomputerisasi, dilengkapi ATGM INGWE. Rudal INGWE-nya dipamerkan bersama UMKHONTO SAM.

SAM Denel Umkhonto (kampusmiliter.com)

Akan lebih keren lagi kalau Denel membawa turret kapal 35DPG: kanon ganda GA35 35mm rapid fire, CIWS, anti missile, yang merangkap penembak jitu. Jika ingin dioperasikan, turret ini cocok untuk langsung ditaruh diatas LPD Makassar/Banjarmasin memberikan kemampuan pertahanan yang lumayan. Atau pada kapal-kapal perang TNI AL lain yang sangat kurang kemampuan pertahanannya.

Ada beberapa turret saingan Denel yang hadir di Expo kali ini. Beberapa hanya gambar dan model. Model Tunguska, misalnya, mungkin sudah mewakili turret Kashtan. Aselsan dari Turki tak mau ketinggalan menampilkan turret-nya: 30mm rapid fire SMASH remote control naval gun.

[caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="Turret Aselsan Turki (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Sebagai hiburan atas tidak hadirnya turret Denel, Pindad menampilkan turret LCT-20 untuk Anoa (APC beroda 6x6), yang ditampilkan di parkiran. Versi mini dari LCT-30, namun memiliki banyak kecanggihan yang sama.

Pindad Anoa 6x6 20mm (kampusmiliter.com) [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Turret untuk Anoa 6x6 Pindad (kampusmiliter.com)"]
Turret untuk Anoa 6x6 Pindad (kampusmiliter.com)
Turret untuk Anoa 6x6 Pindad (kampusmiliter.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="316" caption="Pindad Badak 90mm (kampusmiliter.com)"]
Pindad Badak 90mm (kampusmiliter.com)
Pindad Badak 90mm (kampusmiliter.com)
[/caption]

Keliling-keliling, ada pavilion negara-negara ASEAN, dimana ada Singapore, Phillipine, Brunei, Malaysia.

Berikut masuk ke Paviliun Russia. Ada model Su-32 dan Su-34, versi Flanker dengan kemampuan serang darat yang sangat mapan. Ada banyak model kendaraan lapis baja di paviliun Russia.

Model Su-34 (kampusmiliter.com)

SAM Almaz Antey

Yang sangat menarik perhatian kalangan militer-enthusiast Indonesia adalah Almaz Antey, yang memproduksi sistem pertahanan udara komprehensif. Mulai dari SAM jarak jauh: S-300VM (Antey 2500), menengah: Buk-M1-2, Buk-M2E, Pechora-2A, maupun jarak dekat: OSA-AKM, Tor-M1, Tor-M2E. Almaz Antey menampilkan model kendaraannya secara lengkap, termasuk dengan masing-masingkendaraan radar-nya.

Model S-300 (kampusmiliter.com)

Model S-300 (kampusmiliter.com)

BUK/KUB SAM Menengah (kampusmiliter.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="BUK/KUB SAM menengah (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Menariknya sistem Almaz Antey karena sishanud TNI sangat mengenaskan. Di seluruh 3 angkatan: TNI AU, AD, dan AL, tak satupun mengoperasikan rudal SAM jarak menengah, apalagi jarak jauh. Mungkin Jakarta adalah satu-satunya ibukota metropolitan yang tidak dilindungi oleh sistem rudal SAM menengah dan jarak jauh.

Almaz Antey memiliki produk yang dikenal battle proven, mulai dari perang Arab-Israel, hingga perang Serbia, dimana pesawat siluman US berhasil dijatuhkan oleh rudal Buk yang kuno, hanya dengan sedikit penyesuaian radar oleh insinyur Russia.

BUK/KUB SAM Menengah (kampusmiliter.com)

Radar pengawasan udara Almaz Antey sekalipun canggih namun kurang menarik untuk dilihat, mengingat TNI AU sudah membeli radar abal-abal Master-T dari perusahaan Prancis TRS yang bekerjasama dengan PT LEN. Sayangnya radar yang dipasang dalam jumlah besar tersebut bukan teknologi terkini, ketinggalan 10 tahun dari tipe radar terkini yang menjadi standar radar militer: AESA.

Radiozavod - Sistem Koordinasi Manpad

Masih di pavilion Russia, ada booth kecil dari perusahaan yang jarang terdengar: Radiozavod, yang memiliki produk yang sangat menarik yang kelihatannya sangat sesuai untuk TNI yang hanya mengandalkan Manpad/Shorad.

[caption id="" align="aligncenter" width="337" caption="Turret SAM (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Manpad umumnya memiliki jarak tembak 5 - 20 km. Manpad memiliki penjejak visual yang mengharuskan penembak melihat pesawat musuh. Masalahnya kondisi ideal dimana penembak manpad dapat melihat pesawat musuh dengan jelas tentu sangat jarang. Selain karena waktu malam, atau berkabut, atau karena pesawat bergerak dengan sangat cepat. Disamping itu dibutuhkan koordinasi penembakan yang baik antara manpad di beberapa lokasi untuk memastikan pesawat musuh dapat dijatuhkan.

Radiozavod memberikan solusi yang disebut ACTMS, berupa Automated Control Module (ACM) yang memberi komando pada 9 (sembilan) unit manpad yang dilengkapi dengan Individual Automation Kit (IAK). ACM dapat menerima informasi dari radar, kemudian memerintahkan infantri dengan manpad untuk menembak ke arah tertentu yang ditunjukkan oleh IAK, berupa LED 1 mata yang ditempel di helm penembak. Manpad tidak ditembakkan dengan sistem tracking-nya, melainkan ditembakkan ke arah tertentu menurut petunjuk ACM.

Sebagai hasilnya, manpad dapat menembak pesawat berdasarkan informasi radar, tidak lagi harus mengandalkan penglihatan visual line-of-sight. Disamping itu beberapa manpad dapat dikoordinasikan oleh komandan melalui ACM untuk menembak pesawat musuh tertentu. Penembakan dengan beberapa manpad dari beberapa arah akan meningkatkan probabilitas pesawat tertembak jatuh. Selain itu radar dapat melihat pesawat datang pada jarak yang jauh sehingga manpad dapat diinstruksikan untuk menembak jauh sebelum pesawat terlihat.

Dengan solusi sederhana ini, tidak dibutuhkan integrasi antara manpad. Artinya 9 manpad yang berbeda tipe dapat dikoordinasikan dibawah satu komando. Ini sangat sesuai dengan kondisi TNI yang mengoperasikan sangat banyak jenis manpad.

Solusi Radiozavod ini tentu tidak secanggih solusi seperti Thales dengan Forceshield yang berbasis Thales StarStreak yang digunakan TNI AD. CM200 jauh lebih canggih, meliputi sistem radar 250km, tracking 200 target, dsb, namun harus menggunakan manpad Thales atau sistem yang kompatibel.

ACTMS tidak membutuhkan integrasi sistem, dapat langsung dioperasikan dengan berbagai manpad yang dimiliki TNI AD, AL, AU. Dengan demikian penggabungan kekuatan dapat dilakukan hanya dengan membagikan unit IAK kepada 9 infantri penembak manpad.

Galeri ATGM

Terdapat berbagai senjata anti-tank ditampilkan di Expo kali ini. Beberapa membawa simulator-nya. Javeli hadir, beserta beragam ATGM dari vendor lain.

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="ATGM Alcotan 100 (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="ATGM Heli Serang Turki Mizrak-U (kampusmiliter.com)"]
ATGM Heli Serang Turki Mizrak-U (kampusmiliter.com)
ATGM Heli Serang Turki Mizrak-U (kampusmiliter.com)
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="Peluru Artileri / ATGM 30F39 Krasnopol (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Machinery & Industrial Group NV - BMP-3M

Diantara banyak model kendaraan tempur, terdapat model BMP-3M, versi terakhir dari BMP-3F milik marinir yang dipajang di parkiran. BMP adalah kendaraan tempur infantri (IFV) amfibi yang dapat dikonfigurasikan sebagai tank medium atau APC. BMP-3F merupakan versi laut yang bisa berenang, sementara BMP-3M merupakan versi tank/IFV darat dengan kanon 100mm. Dapat dikatakan merupakan pesaing dari pengadaan APC bekas Marder maupun M113. Perusahaan Russia Machinery & Industrial Group NV mencoba menjual BMP-3M kepada TNI AD, mengingat TNI AL sudah memiliki BMP-3F. Penyeragaman kendaraan tempur tentu merupakan langkah baik untuk efisiensi logistik tempur.

[caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Model BMP-3M (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Model BMP-3M (kampusmiliter.com)"]
Model BMP-3M (kampusmiliter.com)
Model BMP-3M (kampusmiliter.com)
[/caption]

Sayangnya Machinery & Industrial Group NV tidak membawa model BMD-3 atau BMD-4 ke expo ini. Kehadiran BMD sangat sesuai untuk keunggulan pasukan komando para TNI. Juga untuk pengembangan Korps Paskhas yang sangat membutuhkan kendaraan lapis baja yang dapat di deploy dengan parasut seperti BMD.

Paviliun Korea

Bosan dengan Russia, kita menyeberang ke paviliun India. Cari-cari Brahmos tidak ketemu, jadi langsung ke Paviliun Korea. Apalagi kalau bukan KAI/KFX, yang sudah ada model pesawatnya. Katanya generasi 4,5, katanya siluman, katanya lebih canggih daripada F-16 block 52+. Gambar ditampilkan besar-besar supaya bisa dibandingkan nanti dengan wujud-nyata-nya di tahun 2025 (bagi yang masih hidup).

[caption id="" align="aligncenter" width="511" caption="Model Rencana KFX/IFX (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="352" caption="Info Card KFX/IFX (kampusmiliter.com)"]
Info Card KFX/IFX (kampusmiliter.com)
Info Card KFX/IFX (kampusmiliter.com)
[/caption]

Ada model generasi terbaru dari KT-1B Wongbee yang dibeli TNI AU: KT-1C, mungkin akan dibeli lagi untuk koleksi, melengkapi koleksi pesawat propeller mesin tunggal-nya TNI AU.

[caption id="" align="aligncenter" width="313" caption="Model KT-1C (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Yang menarik adalah FA-50. TNI AU sudah membeli 16 T-50i yang sebagian versi latih, sebagian lagi versi serang darat TA-50. KIA memproduksi versi fighter dari T-50 yang dinamai FA-50. Pesawat murah ini cukup potensial untuk menjadi workhorse TNI AU. Jauh lebih murah dibandingkan F-16, dengan kapabilitas yang tidak beda jauh dengan F-16 52ID.

[caption id="" align="aligncenter" width="395" caption="Model KIA T-50 Golden Eagle (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="636" caption="Info Card KIA T-50 Golden Eagle (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="345" caption="Model KIA FA-50 (kampusmiliter.com)"]
Model KIA FA-50 (kampusmiliter.com)
Model KIA FA-50 (kampusmiliter.com)
[/caption]

Melewati DSME, galangan kapal Samsung yang bekerjasama dengan PAL memberikan alih teknologi pembangunan LPD Banjarmasin di Indonesia. 4 LPD kelas Makassar/Banjarmasin menjadikan TNI AL sebagai kekuatan amfibi terbesar di Asia Tenggara.

Expo Hall D

Lanjut menyeberang ke Hall D, langsung berhadapan dengan mobil-mobil besar dari Otokar. Disebelahnya ada Avibras. Paviliun Italia diisi Agusta Westland, produsen heli militer yang kenamaan. Dan tentunya MBDA, yang rudalnya menjadi andalan TNI AL: MBDA Exocet rudal anti kapal yang kehandalannya diragukan, serta MBDA Mistral, shorad pengawal kapal-kapal TNI. MBDA MICA merupakan rudal SAM menengah pertama yang akan dimiliki TNI melalui frigat PKR kelas Sigma 10514.

Belok kanan, masuk pavilion Indonesia. Ada Sritex produsen baju militer dunia, bisa beli baju militer disana. Ada RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) dengan v-shape hull, buatan Indonesia.

Lewat Paviliun Indonesia, ada Paviliun Prancis, disana ada Thales, dan anak perusahaannya DCNS. DCNS terkenal dengan kasus korupsi pengadaan kapal selam Scorpene ke Malaysia tahun 2010. Scorpene sendiri merupakan kapal selam yang cukup canggih. Masih lebih canggih dibandingkan U-boat 208 maupun 208/1400 Chang-bogo yang sedang dibangun untuk TNI AL.

Planga-plongo cari fighter Dassault Rafale, tidak terlihat batang hidung-nya. Nampaknya Rafale sudah menyerah sebagai pesaing Typhoon dan Su-35.

Tidak ada yang bisa diajak ngobrol di both Thales saat itu. Thales adalah salah satu pemasok senjata dominan di Indonesia. Thales mensuplai kohanudnas TNI AU dengan berbagai sistem yang terintegrasi, juga integrasi manpad terpadu dengan sistem Thales ForceShield untuk TNI AD. Thales juga merupakan pemasok elektronik dan integrasi senjata bagi kapal-kapal perang TNI AL, termasuk yang terbaru untuk PKR kelas Sigma 10514 yang di produksi oleh Damen Schelde.

Thales Raytheon System (TRS) tidak terlihat mungkin karena sedang ramai. Mungkin juga TRS pemasok radar abal-abal Master-T ini termasuk di Thales. Niatnya mau marah-marah menanyakan kenapa TRS tidak memberikan Ground Master 400 radar AESA andalannya, malah memberikan radar Master-T yang tidak mampu memantau udara Indonesia dari ancaman 5 tahun kedepan.

Brahmos

Jadi lanjut ke Brahmos, rupanya punya booth sendiri, terpisah dari Paviliun India. Terkagum kagum sejenak, melihat rudal anti-kapal Brahmos kerjasama India dan Russia yang dikembangkan dari P800 Onyx (Yakhont) dengan menambahkan sistem navigasi inersia. Terpasang di model pesawat yang sangat besar. Juga ada model kapal frigat dengan peluncur horizontal maupun vertikal (VLS).

[caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Model Brahmos di fighter (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Paviliun US

Masuk ke Paviliun US, ada banyak booth kecil, ada Taser yang menjual senjata kejut. Lewat Lockheed Martin dan Terma, entah kenapa perusahaan Denmark ini ada di Paviliun US. Tidak terlihat tanda-tanda mesin perang US yang canggih-canggih. Lebih mirip jajaran UKM yang dikoordinasikan oleh Menteri Kooperasi.

Paviliun Indonesia

Ada Paviliun Departemen Pertahanan dan BUMN strategis. Tabik-tabik sejenak. Ga berani komentar, takut ditembak seperti Amin Rais. Langsung menyeberang ke Lundin yang satu area dengan Saab.

[caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="Perlengkapan pasukan khusus (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Saab Swedia

Saab menampilkan simulator Jas-39 Grippen, fighter kecil andalannya yang relatif murah namun cukup efektif. Juga terdapat model pesawat AEW&C Saab 2000 Erieye, versi lebih mutakhir dibandingkan Saab 340 AEW&C yang dibeli Thailand bersama Jas-39. Saab 2000 adalah pesawat baling-baling dengan ukuran jauh lebih besar dibandingkan Saab 340 maupun EMB-145 (platform jet Erieye dari Brazil). Dengan ukuran yang lebih besar Saab 2000 AEW&C dapat ditumpangi oleh 6 operator radar udara dan laut (maritime surveillance), bahkan dapat membawa awak cadangan. Saab 2000 AEW&C memiliki jangkauan radar hingga 450 km, dan dapat mendeteksi pesawat kecil, kapal kecil (termasuk inflatable boat), drone, maupun rudal jelajah.

[caption id="" align="aligncenter" width="612" caption="Model Saab 2000 AEW&C Erieye (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Radar Erieye adalah radar jenis APAR yang secara terus menerus memantau kedua arah, tidak menggunakan mekanisme berputar seperti radome. Kelebihannya adalah pantauan sifatnya berkesinambungan (tidak seperti radar berputar yang harus menunggu satu putaran sebelum kembali mendeteksi titik yang sama). Kekurangannya adalah adanya blank spot di depan dan belakang radar, dimana lingkup deteksi sekitar 150 derajat ke kanan dan ke kiri. Disisi efisiensi, tidak-adanya komponen berputar berarti mengurangi biaya.

Di kategori state-of-the-art AEW&C, Saab 2000 bukan merupakan teknologi paling unggul. Sementara di kategori cost-effective, Saab 2000 AEW&C masih harus bertarung ketat dengan CN-295 AEW yang dibangun bersama oleh PT DI dan perusahaan Spanyol EADS CASA.

Di kategori fighter pengganti F-5, Saab Jas-39 Grippen juga akan sulit bersaing dengan F-16 block 52, Eurofighter Typhoon, apalagi dengan Su-35. Hal ini karena Jas-39 tergolong fighter kecil yang jangkauannya terbatas, sekitar 500 km, kurang efisien untuk luas wilayah Indonesia. Simulator Saab hadir di expo, dapat ditumpangi pada waktu-waktu kosong. Persis seperti game simulasi penerbangan dengan peralatan yang lengkap.

[caption id="" align="aligncenter" width="340" caption="Model Eurofighter Typhoon (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Saab - Lundin Banyuwangi

Hal yang berbeda dengan teknologi kelautan Saab. Kehadiran industri Lundin di Banyuwangi yang disambut baik oleh rakyat Indonesia, sangat potensial memperkuat penetrasi pemasaran Saab. Pembangunan kapal-kapal di Ludin Banyuwangi sangat membutuhkan teknologi navigasi, elektronik, dan persenjataan yang dapat di suplai dan diintegrasikan oleh Saab. Hal ini karena Lundin dan Saab sama-sama berasal dari Swedia. Disini Saab memiliki kesempatan besar untuk menjual produk teknologi-nya.

[caption id="" align="aligncenter" width="353" caption="Model Saab USV Bonefish (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Selain mengisi FAC kelas Klewang jilid II, Saab juga diperkirakan akan mengisi mayoritas kapal produksi Lundin. FAC trimaran tanpa awak Saab/Lundin hadir dalam wujud asli di ekspo Jakarta, dan para pejabat TNI AL maupun pemerintah sudah menunjukkan ketertarikan atas produk tersebut.

Bagi Indonesia diharapkan Saab dapat memberikan teknologi terkini yang sangat dibutuhkan oleh TNI, seperti radar AESA yang belum ada dalam arsenal TNI karena belum diberikan oleh US, Prancis, maupun Russia. Baik Su-27/30 dari Russia, maupun F-16 US, frigat TNI AL, bahkan sejumlah radar TRS Master-T Kohanudnas yang baru belum menggunakan teknologi radar AESA.

Radar AESA sangat dibutuhkan dalam era pesawat siluman, UAV, dan kapal siluman yang memiliki RCS (radar cross section) sangat kecil. Saab awal tahun ini baru saja merilis radar AESA Giraffe 8A yang memiliki jarak deteksi 470 km, dengan teknologi semikonduktor gallium nitride (GaN) yang di klaim lebih efisien dan handal. Radar tersebut akan dipasarkan tahun 2017. Kedekatan ini setidaknya memberi tekanan pada vendor radar AESA besar untuk mulai men-suplay TNI dengan radar AESA-nya.

Arti lain adalah kehadiran senjata pamungkas Saab seperti rudal anti kapal subsonik RBS-15 (250 km). Sekalipun RBS-15 masih harus diuji kehandalannya, namun setidaknya masih berpotensi lebih baik dibandingkan rudal bermasalah seperti MBDA Exocet andalan TNI AL yang sudah terbukti tidak efektif.

Perlu beberapa waktu untuk mengagumi sosok utuh kapal nir-awak USV Bonefish di booth Lundin, yang dilengkapi radar Giraffe dengan menara yang tinggi. Pameran ini adalah pertama kalinya Saab memperlihatkan USV Bonefish secara utuh (bukan model). Hal ini harus dihargai sebagai keseriusan Saab bersama Lundin untuk mendukung industri kapal militer Indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="319" caption="Lundin introducing Saab USV Bonefish (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="343" caption="Lundin/Saab USV Bonefish SeaGiraffe Radar Tower (kampusmiliter.com)"]
Lundin/Saab USV Bonefish SeaGiraffe Radar Tower (kampusmiliter.com)
Lundin/Saab USV Bonefish SeaGiraffe Radar Tower (kampusmiliter.com)
[/caption]

Eurofighter Typhoon

Menyeberang dari Lundin ada saingan utama Jas-39, Eurofighter Typhoon. Jet tempur besar ini juga menyediakan flight simulatornya untuk ditumpangi. Typhoon adalah jet tempur generasi 4,5 andalan Eropa. Secara teknis Eurofighter merupakan pesaing utama Su-35 untuk menjadi andalan penjaga udara Indonesia yang saat ini tidak memiliki fighter superioritas udara yang kapabel.

[caption id="" align="aligncenter" width="612" caption="Model Eurofighter Typhoon (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="295" caption="Simulator Eurofighter Typhoon (kampusmiliter.com)"]
Simulator Eurofighter Typhoon (kampusmiliter.com)
Simulator Eurofighter Typhoon (kampusmiliter.com)
[/caption]

Disebelah Eurofighter, ada Airbus Group, salah satu pemasok pesawat TNI AU. Terakhir Airbus memasok helikopter tempur maritim AS565-MBe Panther, juga heli SAR EC725. TNI juga sangat membutuhkan Airbus MRTT, pesawat tanker yang dapat berfungsi juga sebagai pesawat transport pasukan, yang telah dioperasikan oleh Singapore. Mengingat pesawat tanker TNI sudah cukup tua, dan terbatas mekanisme pengisian udara-nya, sehingga tidak bisa melayani semua jenis pesawat.

Paviliun Jerman

Disebelahnya, Rheinmetall, produsen canon smothbore L44 standard NATO, yang juga menjadi kontraktor refurbish Leopard 2RI, 2A4 dan Marder TNI AD. Sayangnya dalam pameran ini tidak terlihat Leopard 2RI atau 2A4. Hanya ada APC Marder di parkiran tengah.

[caption id="" align="aligncenter" width="537" caption="Marder APC (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Damen Schelde - PKR Sigma 10514

Terus arah balik, liwat paviliun Jerman. Mampir di Damen Schelde, galangan kapal Belanda langganan TNI AL yang sedang membangun kapal kebanggaan Indonesia yang namanya rada lebay: Perusak Kawal Rudal (PKR), memanfaatkan idiom Destroyer Escort yang merujuk pada frigat jadul. Frigat 2400 ton kelas Sigma 10514 ini akan menjadi frigat andalan TNI AL 20 tahun kedepan (mungkin 60 tahun kedepan). Dibanding frigat baru Inggris dan Jerman yang beratnya diatas 6000 ton dapat dikatakan PKR merupakan frigat mini.

[caption id="" align="aligncenter" width="609" caption="Demen Schelde Frigat PKR kelas Sigma 10514 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Damen menampilkan model kelas Sigma yang modular, dengan berbagai modul yang dapat ditempatkan diatas kapal sesuai keinginan. Misalnya sesuai kebutuhan TNI, bagian belakang frigat dilengkapi dengan parkiran 2 RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) yang dapat menurunkan pasukan dengan cepat. Disamping kontainer torpedo. Seperti kontrak lain, frigat Sigma lain akan dibangun di Indonesia. Bentuk "transfer teknologi formalitas" dengan dampak minimum pada perkembangan teknologi dan industri di Indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="574" caption="Demen Schelde Frigat PKR kelas Sigma 10514 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Kembali ke Hall A

Lewat Avibras, produsen MLRS ASTROS II milik TNI yang kalah handal dibandingkan dengan HIMARS punya tetangga. Ada beberapa model MLRS Astros dan peluru-nya tapi di dalam ruangan.

Sebelahnya Otokar, dengan mobil-mobil lapis baja beroda yang besar. Produsen lapis baja Turki menghadirkan berbagai model senjata.

Kembali ke Hall A, ada Paviliun UK dengan sejumlah serdadu nongkrong disana. Layar TV menampilkan video rudal manpad Starstreak yang canggih dari BAE system yang sudah dimiliki TNI. BAE System tidak terlalu banyak menampilkan produknya.

Masuk ke paviliun Turki, terdapat berbagai macam alutsista. Model-model kapal perang, kendaraan tempur, hingga peluru-peluru raksasa buatan Roketsan.

[caption id="" align="aligncenter" width="353" caption="Peluru Roket Multi Kaliber Turki (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Sedang mengagumi peluru 300mm tiba-tiba dari belakang timbul keributan. Rupanya yang punya acara lewat. Semua lari menyingkir dari jalur, sementara wartawan berlari didepan. Bisik-bisik orang disamping, katanya bos kelelahan, karena usia. Setelah sang jenderal lewat, suasana kembali lengang.

[caption id="" align="aligncenter" width="309" caption="Rombongan Pejabat Kementrian (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="479" caption="Rombongan Kementrian Lewat (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Persaingan Kapal Selam

Di Paviliun Spanyol, sejumlah model kapal berderet seakan menawarkan alternatif dari PKR dan Changbogo. Galangan kapal Navantia juga memproduksi kapal selam Scorpene dan kasel asli Spanyol disain Navantia: S-80 (2200 ton) yang merupakan pesaing kapal selam Russia dan Jerman. Sayangnya Spanyol memiliki kedekatan dirgantara dengan Indonesia, melalui kerjasama CASA-EADS PT DI yang dijalin sejak lama, namun belum memiliki kedekatan maritim.

[caption id="" align="aligncenter" width="337" caption="Kasel Russia: Kilo 636, Amur 950, Amur 1650 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Indonesia memiliki 2 kapal selam tua kelas 208/1300 dan sedang memproduksi 3 kapal selam kelas 208/1400 Changbogo dari Korea. Namun TNI AL masih membutuhkan banyak kapal selam. Di ekspo ini Russia menampilkan kandidat kapal selam untuk TNI AL, mulai dari kapal selam tua besar yang handal kelas Kilo - Project 636 (3950 ton), kasel  moderen kelas Amur 950 (1065 ton) dan Amur 1650 (1765 ton) yang di klaim dapat berenang di perairan dalam. Vietnam telah membeli 6 kasel kelas Kilo.

[caption id="" align="aligncenter" width="526" caption="Kasel kelas Kilo Project 636 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="492" caption="Kasel Amur 950 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="531" caption="Kasel Amur 1650 (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Pesaing-nya adalah Scorpene Prancis yang juga diproduksi oleh galangan Navantia. Malaysia memiliki 2 kasel kelas Scorpene. India juga lebih memilih Scorpene dibandingkan kelas Amur Russia.

Alternatif lain yang tidak terlihat tampil di expo kali ini adalah kasel Jerman kelas 214 atau kelas Dolphin2 yang canggih. Juga kelas Soryu Jepang. Jepang merupakan pemain baru dalam industri hankam sejak parlemen Jepang mengizinkan ekspor senjata.

Pameran Alutsista di Area Parkir Tengah

Sampai kembali di pintu keluar, mampir di parkiran melihat sejumlah helikopter dan kendaraan lapis baja. Ada UAV dari BPPT yang tampil lengkap dengan mobil komando dan antena kendali-nya.

[caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="UAV BPPT PUNA (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="343" caption="UAV BPPT PUNA (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Tak lupa mampir ke heli Basarnas.

[caption id="" align="aligncenter" width="303" caption="Heli Basarnas (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Ada BMP-3F bersama pasukan marinir yang memberikan keterangan dengan sangat bersahabat.

[caption id="" align="aligncenter" width="348" caption="BMP-3F Kavaleri Marinir (kampusmiliter.com)"]

[/caption] Ada MLRS RHan yang terlihat gagah, bersama berbagai kendaraan lapis baja buatan Pindad. Berbaris berbagai tipe kendaraan produksi Pindad. [caption id="" align="aligncenter" width="316" caption="Pindad Anoa 6x6 APC (kampusmiliter.com)"]
Pindad Anoa 6x6 APC (kampusmiliter.com)
Pindad Anoa 6x6 APC (kampusmiliter.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="330" caption="Pindad MLRS (kampusmiliter.com)"]
Pindad MLRS (kampusmiliter.com)
Pindad MLRS (kampusmiliter.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Pindad RHan 122mm (kampusmiliter.com)"]
Pindad RHan 122mm (kampusmiliter.com)
Pindad RHan 122mm (kampusmiliter.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Pindad Refurbished Tank (kampusmiliter.com)"]
Pindad Refurbished Tank (kampusmiliter.com)
Pindad Refurbished Tank (kampusmiliter.com)
[/caption] Dikawal oleh oerlikon skyshield. [caption id="" align="aligncenter" width="349" caption="Oerlikon skyshield (kampusmiliter.com)"]
Oerlikon skyshield (kampusmiliter.com)
Oerlikon skyshield (kampusmiliter.com)
[/caption]

Expo Kecil di Hall B

Menyeberang ke Hall B, pameran sangat kecil. Dapat dikatakan sebagai peserta kelas dua. Tidak banyak yang menarik disini. Ada mobil damkar buatan US. Ada dua ranpur Pindad. Ada booth basarnas, dan berbagai lembaga nasional.

[caption id="" align="aligncenter" width="415" caption="Pindad Anoa 6x6 APC (kampusmiliter.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="382" caption="Driver seat Pindad (kampusmiliter.com)"]
Driver seat Pindad (kampusmiliter.com)
Driver seat Pindad (kampusmiliter.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="373" caption="Pindad 4x4 (kampusmiliter.com)"]
Pindad 4x4 (kampusmiliter.com)
Pindad 4x4 (kampusmiliter.com)
[/caption] Ada UAV buatan Jerman terpajang bersama UAV Luna. [caption id="" align="aligncenter" width="340" caption="UAV Jerman dan UAV Luna (kampusmiliter.com)"]
UAV Jerman dan UAV Luna (kampusmiliter.com)
UAV Jerman dan UAV Luna (kampusmiliter.com)
[/caption]

Yang menarik dikunjungi adalah booth Bakorkamla yang sedang dalam transisi. Bakorkamla menampilkan pengawasan satelit AISSAT yang memantau pergerakan kapal di Nusantara. Perubahan dan integrasi organisasi keamanan laut sangat patut untuk dicermati dan diawasi oleh masyarakat.

[caption id="" align="aligncenter" width="303" caption="Bakorkamla (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Idealnya TNI memiliki satu komando pertahanan nasional yang menggabungkan antara kohanudnas, komandu pertahanan laut nasional, dan komponen penjaga perbatasan darat. Jadi tidak seharusnya TNI digabungkan dengan otoritas sipil. Sebagaimana FIR sipil terpisah dari Kohanudnas, namun terkoordinasi.

Tak terasa, seluruh area expo sudah di jelajahi. Keluar dari Hall B hari sudah mulai sore. Waktunya pulang bersama kemacetan kota metropolitan Jakarta.

[caption id="" align="aligncenter" width="316" caption="Denah Expo (kampusmiliter.com)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun