[caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="Perlengkapan pasukan khusus (kampusmiliter.com)"]
Saab Swedia
Saab menampilkan simulator Jas-39 Grippen, fighter kecil andalannya yang relatif murah namun cukup efektif. Juga terdapat model pesawat AEW&C Saab 2000 Erieye, versi lebih mutakhir dibandingkan Saab 340 AEW&C yang dibeli Thailand bersama Jas-39. Saab 2000 adalah pesawat baling-baling dengan ukuran jauh lebih besar dibandingkan Saab 340 maupun EMB-145 (platform jet Erieye dari Brazil). Dengan ukuran yang lebih besar Saab 2000 AEW&C dapat ditumpangi oleh 6 operator radar udara dan laut (maritime surveillance), bahkan dapat membawa awak cadangan. Saab 2000 AEW&C memiliki jangkauan radar hingga 450 km, dan dapat mendeteksi pesawat kecil, kapal kecil (termasuk inflatable boat), drone, maupun rudal jelajah.
[caption id="" align="aligncenter" width="612" caption="Model Saab 2000 AEW&C Erieye (kampusmiliter.com)"]
Radar Erieye adalah radar jenis APAR yang secara terus menerus memantau kedua arah, tidak menggunakan mekanisme berputar seperti radome. Kelebihannya adalah pantauan sifatnya berkesinambungan (tidak seperti radar berputar yang harus menunggu satu putaran sebelum kembali mendeteksi titik yang sama). Kekurangannya adalah adanya blank spot di depan dan belakang radar, dimana lingkup deteksi sekitar 150 derajat ke kanan dan ke kiri. Disisi efisiensi, tidak-adanya komponen berputar berarti mengurangi biaya.
Di kategori state-of-the-art AEW&C, Saab 2000 bukan merupakan teknologi paling unggul. Sementara di kategori cost-effective, Saab 2000 AEW&C masih harus bertarung ketat dengan CN-295 AEW yang dibangun bersama oleh PT DI dan perusahaan Spanyol EADS CASA.
Di kategori fighter pengganti F-5, Saab Jas-39 Grippen juga akan sulit bersaing dengan F-16 block 52, Eurofighter Typhoon, apalagi dengan Su-35. Hal ini karena Jas-39 tergolong fighter kecil yang jangkauannya terbatas, sekitar 500 km, kurang efisien untuk luas wilayah Indonesia. Simulator Saab hadir di expo, dapat ditumpangi pada waktu-waktu kosong. Persis seperti game simulasi penerbangan dengan peralatan yang lengkap.
[caption id="" align="aligncenter" width="340" caption="Model Eurofighter Typhoon (kampusmiliter.com)"]
Saab - Lundin Banyuwangi
Hal yang berbeda dengan teknologi kelautan Saab. Kehadiran industri Lundin di Banyuwangi yang disambut baik oleh rakyat Indonesia, sangat potensial memperkuat penetrasi pemasaran Saab. Pembangunan kapal-kapal di Ludin Banyuwangi sangat membutuhkan teknologi navigasi, elektronik, dan persenjataan yang dapat di suplai dan diintegrasikan oleh Saab. Hal ini karena Lundin dan Saab sama-sama berasal dari Swedia. Disini Saab memiliki kesempatan besar untuk menjual produk teknologi-nya.
[caption id="" align="aligncenter" width="353" caption="Model Saab USV Bonefish (kampusmiliter.com)"]
Selain mengisi FAC kelas Klewang jilid II, Saab juga diperkirakan akan mengisi mayoritas kapal produksi Lundin. FAC trimaran tanpa awak Saab/Lundin hadir dalam wujud asli di ekspo Jakarta, dan para pejabat TNI AL maupun pemerintah sudah menunjukkan ketertarikan atas produk tersebut.
Bagi Indonesia diharapkan Saab dapat memberikan teknologi terkini yang sangat dibutuhkan oleh TNI, seperti radar AESA yang belum ada dalam arsenal TNI karena belum diberikan oleh US, Prancis, maupun Russia. Baik Su-27/30 dari Russia, maupun F-16 US, frigat TNI AL, bahkan sejumlah radar TRS Master-T Kohanudnas yang baru belum menggunakan teknologi radar AESA.