Mohon tunggu...
PENDIE
PENDIE Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

OLAHRAGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Interaksi Simbolik tentang Diri, Pikiran, dan Masyarakat

10 November 2023   18:25 Diperbarui: 10 November 2023   18:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laman ini membahas tentang teori-teori konsep utama, dan bagaimana ide-ide yang di kembangkan oleh Mead memengaruhi persepsi kita tentang diri dan masyarakat. Secara khusus, artikel ini bertujuan untuk:
*Menjelaskan teori Mead bahwa interaksi sosial membentuk diri.
*Menjelaskan teori Mead bahwa pikiran adalah sebuah mesin yang menggunakan simbol-simbol.
*Menjelaskan bagaimana Mead memandang interaksi sosial sebagai sebuah proses yang membantu sosialisasi dan konstruksi sosial.
Sebelum kita belajar lebih mendalam mengenai teori-toerinya, alangkah baiknya kita harus mengatuhui siapakah sosok dari tokoh tersebut.
George Herbert Mead: Siapakah dia?
Filsuf dan sosiolog Amerika Serikat, George Herbert Mead, lahir di South Hadley, Massachusetts, pada tanggal 27 Februari 1863. Mead dibesarkan oleh para pendeta dan pendidik dalam keluarganya. Ibunya, Elizabeth Storrs Billings, adalah seorang guru, dan ayahnya, Hiram Mead, adalah seorang pendeta Unitarian. Mead kuliah di Amherst College sambil bersekolah di sebuah kota kecil di Massachusetts pada tahun-tahun awalnya.Setelah lulus dari Universitas Harvard, Mead mengajar selama beberapa tahun di Universitas Michigan sebelum akhirnya bergabung dengan fakultas Universitas Chicago pada tahun 1894. Mead adalah salah satu anggota asli departemen sosiologi dan psikologi sosial Universitas Chicago. Mead meninggal pada 26 April 1931 di Chicago, Illinois.Mead dianggap sebagai salah satu kontributor utama pertumbuhan psikologi sosial dan teori sosial. Gagasan Mead memiliki dampak yang signifikan terhadap kemajuan psikologi sosial dan ilmu sosial kontemporer.
Memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep George Herbert Mead yang berkaitan dengan diri, pikiran, dan interaksi sosial merupakan tujuan dari buku Pemikiran Mead tentang Diri, Pikiran, dan Interaksi Sosial.
George Herbert Mead adalah seorang filsuf dan sosiolog yang mengembangkan teori interaksionisme simbolik. Menurut Mead, ada tiga konsep yang saling berhubungan: interaksi sosial, pikiran, dan diri.
Mead berpendapat bahwa interaksi sosial adalah proses di mana diri berkembang dan bukan sesuatu yang bersifat bawaan. Mead mengusulkan bahwa diri yang khusus dan orang lain yang digeneralisasikan adalah dua aspek utama dari diri. Konsep diri yang dikembangkan dari sudut pandang orang lain disebut sebagai diri yang digeneralisasi, sedangkan konsep diri yang khusus untuk setiap orang disebut sebagai diri yang partikular.
Mead berpendapat lebih lanjut bahwa pikiran adalah kapasitas untuk menggunakan simbol. Simbol adalah indikasi atau penggambaran yang memiliki makna bagi orang lain. Mead berpendapat bahwa ide muncul sebagai hasil dari dialog internal.
Mead juga berpendapat bahwa interaksi sosial memiliki tujuan ganda yaitu konstruksi sosial dan sosialisasi. Proses di mana orang memperoleh pengetahuan tentang budaya dan nilai-nilai sosial dikenal sebagai sosialisasi. Proses di mana individu membentuk dan membentuk realitas sosial dikenal sebagai konstruksi sosial.
Terdapat konsekuensi yang signifikan bagi pemahaman kita mengenai manusia dan masyarakat dari teori interaksionisme simbolik Mead mengenai diri, pikiran, dan interaksi sosial. Mead menyatakan bahwa interaksi sosial menyebabkan diri terus berkembang dan berubah, bukannya statis. Mead juga menekankan pentingnya masyarakat dalam perkembangan diri dan jiwa.
Teori interaksi simbolis George Herbert Mead tentang diri, pikiran, dan masyarakat.
Teori interaksionisme simbolik Mead telah digunakan secara luas dalam sejumlah disiplin ilmu, termasuk sosiologi, psikologi sosial, dan pendidikan. Teorinya telah memudahkan kita untuk memahami bagaimana diri tumbuh, bagaimana kita menemukan siapa diri kita, dan bagaimana masyarakat memengaruhi kita.
Filsuf dan sosiolog Amerika George Herbert Mead terkenal dengan teori interaksionisme simboliknya, yang menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan diri. Mead menyatakan bahwa interaksi sosial dengan orang lain adalah bagaimana diri berkembang dan bukan sesuatu yang bersifat bawaan.
Gagasan tentang Diri yang Spesifik dan Diri yang Umum
Orang lain yang digeneralisasikan dan diri yang partikular adalah dua aspek utama dari diri, dalam pandangan Mead. Konsep diri yang dikembangkan dari sudut pandang orang lain disebut sebagai diri yang digeneralisasikan, sedangkan konsep diri yang khusus untuk setiap orang disebut sebagai diri yang partikular.
Proses internalisasi dan peniruan menghasilkan pengembangan diri yang digeneralisasikan. Anak-anak kecil meniru orang tua, guru, dan teman-teman mereka, di antara orang-orang lain. Melalui proses peniruan ini, kita mendapatkan pemahaman tentang bagaimana orang lain melihat kita dan mengantisipasi perilaku kita.
Kita mulai menyerap norma-norma dan nilai-nilai sosial dari komunitas kita seiring bertambahnya usia. Proses di mana kita menginternalisasi norma-norma dan nilai-nilai sosial dan membiarkannya tertanam dalam kepribadian kita dikenal sebagai internalisasi.
Interaksi sosial langsung adalah sarana yang membentuk diri yang terspesialisasi. Interaksi sosial mengajarkan kita tentang kelebihan dan kekurangan kita sendiri. Kita juga mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai dan aspirasi kita untuk masa depan.

Fungsi Simbol dalam Interaksi Sosial
Menurut Mead, simbol memainkan peran penting dalam interaksi sosial. Simbol adalah tanda atau representasi yang memiliki arti bagi orang lain.
Kita dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dengan menggunakan simbol. Kita memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan pikiran, perasaan, dan keinginan kita kepada orang lain.
Simbol juga memberi kita kemampuan untuk membentuk realitas sosial. Proses interpretasi simbol membentuk realitas sosial.
Pengaruh Gagasan Mead tentang Interaksi Sosial
Gagasan Mead tentang interaksi sosial memiliki implikasi yang luas bagi pemahaman kita tentang masyarakat. Mead menunjukkan bahwa interaksi sosial adalah proses yang kompleks dan selalu berubah.
Mead juga menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan diri dan realitas sosial.
Gagasan Mead tentang interaksi sosial telah banyak diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk psikologi sosial, sosiologi, dan komunikasi. Teori-teorinya telah memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang bagaimana interaksi sosial bekerja dan bagaimana hal tersebut berdampak pada kehidupan kita.

Teori Mead yang menyatakan bahwa interaksi sosial memiliki dua tujuan, yaitu sosialisasi dan konstruksi sosial, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika seseorang bergaul dengan kelompok yang memiliki budaya dan nilai yang berbeda, ia akan belajar tentang budaya dan nilai tersebut sebagai hasil dari proses sosialisasi. Lebih jauh lagi, ketika seseorang berpartisipasi dalam pembentukan realitas sosial, ia memiliki kemampuan untuk mempengaruhi bagaimana orang lain memandang dunia di sekelilingnya.
Secara keseluruhan, gagasan Mead tentang diri, pikiran, dan interaksi sosial dapat membantu kita memahami bagaimana interaksi sosial membentuk diri dan pikiran kita, serta bagaimana masyarakat memengaruhi kita. Ide-idenya dapat digunakan untuk membantu kita memahami dunia di sekitar kita dalam berbagai bidang, termasuk psikologi sosial, sosiologi, dan pendidikan.

Kesimpulan ;
George Herbert Mead adalah tokoh sosiologi dan filsafat yang terkenal dengan teori interaksionisme simboliknya. Mead berpendapat bahwa diri, pikiran, dan interaksi sosial semuanya saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Diri tidak berkembang secara alami, melainkan sebagai hasil dari interaksi sosial. Mead membagi diri menjadi dua bagian: orang lain yang digeneralisasikan dan diri yang spesifik. Diri yang digeneralisasikan adalah konsep diri yang dibentuk melalui pandangan orang lain, sedangkan diri yang spesifik adalah konsep diri yang unik dan khas bagi setiap individu.
Kemampuan untuk menggunakan simbol ditentukan oleh pikiran. Simbol adalah tanda atau gambar yang memiliki makna bagi orang lain. Menurut Mead, pikiran muncul melalui proses percakapan internal.
Interaksi sosial memiliki dua tujuan: sosialisasi dan konstruksi sosial. Orang belajar tentang budaya dan nilai-nilai sosial melalui sosialisasi. Proses di mana orang menciptakan dan membentuk realitas sosial dikenal sebagai konstruksi sosial.
Gagasan Mead tentang diri, pikiran, dan interaksi sosial memiliki implikasi yang signifikan bagi pemahaman kita tentang individu dan masyarakat. Mead menekankan bahwa diri tidaklah statis, melainkan terus berkembang dan berubah sebagai hasil dari interaksi sosial. Masyarakat juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kepribadian dan pikiran kita.
Gagasan Mead telah diterapkan secara luas di berbagai bidang seperti psikologi sosial, sosiologi, dan pendidikan. Teori-teorinya telah berkontribusi pada pemahaman kita tentang bagaimana diri berkembang, bagaimana kita belajar tentang diri kita sendiri, dan bagaimana masyarakat memengaruhi kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun