Mohon tunggu...
Pendi Susanto
Pendi Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Penulis Buku, Pegiat Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Moralitas Sepak Bola

12 Desember 2023   12:33 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piala Dunia U-17 atau FIFA U-17 World Cup sudah digelar di Indonesia mulai 10 November 2023 dan berakhir pada Sabtu, 2 Desember 2023. Jerman adalah juara sempurna setelah penantian selama 38 tahun. Ini adalah kesimpulan penting dari Piala Dunia U17. Mereka tidak terkalahkan, mengoleksi 18 gol, dan mengalahkan Prancis di final untuk menjadi juara. Trofi yang diserahkan Presiden FIFA Gianni Infantino di Stadion Manahan itu disertai dengan trofi Bola Emas Paris Brunner yang melambangkan penghargaan pemain terbaik.

Antusiasme terhadap olahraga paling populer di Tanah Air dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Acara ini secara khusus menyasar pemirsa rumahan di empat kota terpilih: Jakarta, Surakarta, Bandung, dan Surabaya. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih menjadi tuan rumah ajang sepak bola akbar tersebut. Dalam rangkaian pertandingan yang diikuti 32 tim nasional negara peserta, Indonesia dinilai telah menjalankan tanggung jawab sebagai tuan rumah dengan baik. Banyak negara peserta dan penggemar sepak bola di seluruh dunia menilai Indonesia telah sukses.

DUNIA SEPAK BOLA 

Sepak bola merupakan gambaran kecil kehidupan kita sebagai sebuah bangsa. Itu adalah semangat, tekad, harapan, keajaiban, keterampilan melempar, dan banyak pekerjaan rumah. Permasalahan sepak bola mencerminkan permasalahan kehidupan berbangsa. Sepak bola adalah drama kehidupan yang berulang naik dan turun, dan kita tidak bisa berhenti berlari. Sepak bola telah menjadi industri olahraga terbesar di dunia. Permainan kulit bulat ini disukai oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia. Dari amatir hingga profesional, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Ketika ada peluang menjadi tuan rumah Piala Dunia, Qatar mengajukan diri dan pada tahun 2022 bisa menjadi satu-satunya negara Timur Tengah sekaligus negara Muslim yang berhasil melaksanakan rencana besar tersebut. Selain menjadi ajang termahal sepanjang sejarah, Qatar menjadi jembatan memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada dunia. Karena semua mata tertuju pada semenanjung. Hal ini terlihat dari pembukaan yang memukau, di mana Ghanim Al Mufta, pemuda penyandang disabilitas asal Qatar, berpasangan dengan aktor kawakan Hollywood Morgan Freeman. Ghanim kembali menegaskan ayat Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 13 yang mengatakan bahwa keberagaman manusia bukan untuk menimbulkan permusuhan, melainkan anugerah agar manusia saling memahami dan bekerja sama.

Menurut pengamat sepak bola Marouf El Roumi, sepak bola dalam sejarahnya merupakan olahraga yang sangat familiar di kalangan generasi muda. Dalam perkembangannya, permainan ini berfungsi sebagai kegiatan rekreasi dan juga dapat mengasah bakat emas seseorang. Namun, Maruf mengatakan sepak bola bisa menjadi prahara bagi para pemainnya, saling menyerang secara acak saat bermain, sehingga menimbulkan ambisi yang berlebihan dan menimbulkan emosi. Di sini terjadi konflik antar pemain di lapangan. Jika timnya kalah, itu adalah rasa malu dan hina sehingga menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Ketika fanatisme berlebihan tumbuh di dunia sepak bola yang hebat, rasa frustasi tersebut terlampiaskan dengan cara-cara yang sarat dengan kekerasan dan kebrutalan, bahkan sampai membunuh sesama suporter yang menonton pertandingan bersama mereka di lapangan. Tak hanya penonton, pemain pun bisa menjadi korbannya.

Bermain sepak bola secara komprehensif adalah semacam usaha dan kerja keras. Sisanya mewakili peran Tuhan. Oleh karena itu, kemenangan merupakan sebuah takdir yang didasarkan pada usaha dan usaha seluruh tim. Dalam kurun waktu tersebut, kita mungkin akan menghadapi takdir kekalahan, meski dengan segala kerja keras, jerih payah, dan keringat yang telah kita keluarkan untuk meraih kemenangan. 99% Dalam sepak bola itu adalah usaha, 1% bahkan 0% adalah takdir. Makanya kita sering menganggap diri kita kurang beruntung ya, hanya kurang beruntung. Faktanya, ada faktor x di sini. Kalau kita bicara faktor x dalam agama, itu soal takdir dan kemauan serta Allah yang belum saatnya anda menjadi juara dan menang. Harus mencoba lagi.

  

SEPAK BOLA DAN MORALITAS 

Sepak bola adalah olahraga paling populer di dunia. Menurut World Atlas (2021), sepak bola telah menjadi olahraga paling populer di dunia, dengan sekitar 4 miliar penggemar. Seperti yang pernah dikatakan oleh diplomat Amerika dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Henry Kissinger, sepak bola adalah alat diplomasi yang paling efektif dan berpengaruh. Dan itu adalah yang paling dekat dengan masyarakat.

Permainan kolektif ini menarik banyak orang dan memberikan hiburan yang menampilkan apa yang terjadi di dalam dan di luar lapangan. Sepak bola telah menjadi industri tempat beredarnya sejumlah besar uang. Ada juga sisi lain dari sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun