Mohon tunggu...
Pendi Susanto
Pendi Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Penulis Buku, Pegiat Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pancasila dan Titik Temu Pluralisme

31 Mei 2023   20:15 Diperbarui: 2 Juni 2023   07:15 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menginginkan sikap berangkat, sikap asal tanpa niat melakukan yang terbaik, sikap malas, sikap yang tidak peduli dengan aturan hukum, berujung pada pelanggaran yang meluas seperti korupsi yang merajalela. 

Ia juga menolak sikap ingin berkonflik dan bermusuhan dengan menggunakan kekerasan yang sangat marak akhir-akhir ini, dan mengimbau mereka untuk kembali ke sikap asli Indonesia yang mengutamakan kerukunan dan kebersamaan serta memerangi perselisihan melalui musyawarah untuk mufakat.

Bersamaan dengan pembangunan manusia, pembangunan masyarakat sejalan dengan Pancasila. Ini harus dimulai dengan konstitusi yang benar-benar pan-Eropa. 

Oleh karena itu, UUD 1945 yang sudah empat kali diubah sejak reformasi dan sudah tidak sesuai dengan Pancasila harus direvisi. Upaya untuk lebih jauh memberantas kemiskinan juga sangat penting sejauh ini

Bangsa Indonesia dapat mengupayakan pertumbuhan untuk mencapai produksi nasional yang tinggi, tetapi harus selalu dibarengi dengan pemerataan pendapatan sehingga perbedaan antara si kaya dan si miskin sangat kecil. Kesejahteraan umum, yang sebagian besar menyangkut kelas menengah, mencapai lebih dari 90% masyarakat.

Perlu diundangkan suatu hukum nasional yang mengikat seluruh bangsa agar negara kesatuan Republik Indonesia benar-benar menjadi negara hukum. Dengan demikian kedaulatan bangsa sepenuhnya berada di tangan rakyat dalam wujud demokrasi politik, demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial yang sangat mendukung keadilan.

Semua itu menuntut kehidupan ekonomi berlandaskan kekeluargaan dan kebersamaan, serta menolak sistem ekonomi liberal dan neoliberal yang hanya berpihak pada orang yang sangat kaya dan sangat melemahkan rakyat Indonesia, sebaliknya memperkaya orang asing. Muncul sikap masyarakat yang penuh koherensi dan menghargai pluralisme, yang menolak radikalisme dan intoleransi. 

Dalam hubungan dengan bangsa lain, harus diupayakan peningkatan kesejahteraan dan perdamaian umat manusia, dengan tidak melupakan kepentingan nasional Indonesia. 

Semua ini membutuhkan dukungan untuk pendidikan yang berkualitas, termasuk pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pembangunan masyarakat. Membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berkualitas baik secara moral, spiritual, spritual, intelektual maupun dalam realitas kehidupan praktis.

Semua itu memerlukan kepemimpinan yang berkualitas, selalu sadar akan Tuhan Yang Maha Esa sebagai Penguasa alam semesta, baik secara nasional maupun regional, dan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. pembentukan peradaban.

PERWUJUDAN PERADABAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun