Mohon tunggu...
Forensic Lie Detector Indonesia
Forensic Lie Detector Indonesia Mohon Tunggu... -

Handoko Gani SE MBA BAII Human Lie Detector Indonesia. Trainer deteksi kebohongan di KPK, BPK, dan beberapa instansi pemerintah dan swasta. Team Ahli Kepolisian untuk kasus kriminal tertentu Narasumber di berbagai media: Harian Kompas, Harian Jawa Pos, kompas.com, detik.com, Metro TV, Trans TV, Global TV, dan sebagainya. Penulis buku MENDETEKSI KEBOHONGAN Lulusan Forensic Emotion, Credibility, and Deception dari Emotional Intelligence Academy, Manchester Pemilik blog Handoko Gani di kompas.com www.handokogani.com Twitter: @LieDetectorID

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masa ini Ekspresi Petugas Partai? (http://wp.me/p4S2VJ-7b)

23 April 2015   16:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14297820751650626428

Saya memang perlu gambar dengan angle dekat dan lebih jelas.

tetapi, ekspresi ini kok bikin heboh? Ekspresi "petugas partai" ?

Gerakan dagu Anda ke atas secara ringan (AU 17).

Jangan terlalu ketat/kencang, nanti bibir Anda akan maju ke depan.

Sambil menahan posisi itu (AU 17),

Tarik ujung bibir ke samping, seperti hendak tersenyum (AU 12)

Bila benar prediksi saya, AU 17B + AU 12A akan menghasilkan ekspresi wajah seperti pada foto Jokowi terlampir.

Apa makna emosi di balik ekspresi ini?

Ini ekspresi orang sedang diam berpikir sambil berusaha membuka tutup botol.

Apa yang sedang dipikirkan orang dengan ekspresi begini?

Saya tidak tahu dan memang ilmu Face Expression Paul Ekman ataupun Facial Action Coding System tidak bisa mendeteksi pikiran seseorang.

Apakah ada petunjuk Jokowi sungkan/takut pada Megawati?

atau, ekspresi seorang petugas partai yang sungkan/takut pada ketua partai?

Tidak. Ini bukan ekspresi takut/sungkan pada seseorang.

Masa ini Ekspresi "Petugas Partai" ?

Itu mah bukan analisa, karena analisa harus pakai ilmu.

Itu mah tafsiran atau dugaan saja, bahwa kalau berita nya tentang petugas partai, maka ekspresi seperti demikian = ekspresi petugas partai.

Wartawan dan Fotografer berita memang harus sama-sama bekerja dengan selaras.

Kalau judul dan foto tidak selaras, orang akan menginterpretasi dengan cara yang berbeda.

Ngomong soal Jokowi, saya bukan mendewakan beliau.

Di satu sisi, saya suka dengan presiden seperti Pak Jokowi.

Ekspresi beliau sungguh apa adanya, tanpa ditutup-tutupi.

No Poker Face.

Di sisi lain,

saya miris dengan analisa tafsir / tebak-tebakan yang dilakukan banyak orang, baik Haters nya maupun Follower nya.

Saya menyarankan Pak Jokowi mempelajari ilmu ekspresi langsung dari Paul Ekman,

sambil mendalami ilmu komunikasi publik dan personal branding/image.

Dan ...

Seharusnya Anda bangga lho memiliki seorang presiden yang rendah hati.

Tidak ada keharusan bagi beliau untuk membukakan air minum dan menuangkannya pada Megawati.

Orang-orang di sekitarnya saja tidak melakukannya.

Saya paham, budaya Jokowi lah yang mendorong nya melakukan hal ini.

Itu pula yang mendorong ia membukakan air minum pada Aher juga: http://wp.me/p4S2VJ-76

Bukan sungkan ataupun takut. Tapi, budaya mendahulukan orang yang lebih tua.

Salam ...

Sudah ya, jangan heboh lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun