Kenapa Mediasi AHOK dan DPRD GAGAL ? Sebuah Tinjauan Analisa Ekspresi by: @ForensicEmotion / www.handokogani.com Sy sdh mlihat video mediasi @basuki_btp & DPRD DKI: http://t.co/PF0zUr3iR7. Tdk trlihat ekspresi marah saat Ahok myampaikan ksimpulan akhir,terbukti dr Wajah,Voice,Verbal style & Verbal Content yg dprgunakan Ahok.
- Voice R.S.V.P Ahok saat itu: Rhytm datar,Speed pelan,Volume kecil,Pitch rendah = Ahok tidak sdg marah scara umum.
- Memang ada perubahan pd Voice R.S.V.P pd kata/kalimat trtentu guna menekankan isu trtentu,tapi Ahok tdk sedang marah.
- Tdk trlihat jg tanda emosi marah pd ekspresi wajah Ahok scara umum.Trcermin dr alis mata,mata,dan bibir Beliau saat bicara.
Yg prlu digarisbawahi adlh Body Language yg justru jd pemicu awal kekesalan Haji Lulung, dimana yg sy maksud Body Language adalah Gerakan Jari Telunjuk Ahok saat berbicara. Ini yg prnh sy tekankan saat sesi Bongkar #Kode bahwa Body Language bukan the most reliable channel krna tdk brsifat universal. Body Language bisa brlainan makna nya bagi masing2 individu yg brbeda asal suku/etnis,budaya,pendidikan,profesi,sikon/momen,dsbnya. Gerakan Jari Telunjuk Ahok brjenis Emblem dmana bagi Ahok itu brmakna penegasan tapi bagi Haji Lulung itu sebuah penegasan marah yg bertujuan pyudutan/pghinaan. Prbedaan pgertian Emblem Gerakan Jari Telunjuk inilah yg memicu ekspresi (wajah,body,voice,verbal style & content) Haji Lulung. Dan ini bukan kesalahan Haji Lulung ataupun Ahok, karena memang karakteristik dari Body Language yg tidak boleh diartikan universal tsb.
Screen Shot 2015-03-06 at 2.10.48 AM
Screen Shot 2015-03-06 at 2.11.09 AM
Ahok mulai marah stelah Haji Lulung mprgunakan kata "sewenang2 atau undang2". Bagi Ahok yg slalu brgantung pd otoritas trtinggi (undang2/konstitusi),kalimat "sewenang2 atau undang2" merendahkan beliau. Silakan Anda membuka link ini http://buff.ly/18JIl8U yg berisikan Analisa Karakter Ahok berdasarkan Grafolog @deborahdewi. Jadi penyebab naik pitam-nya Ahok adalah pemicu awal tsb (salah pengertian tentang Jari Telunjuk) yang semakin terpercik dengan prbedaan pndpt Ahok dgn Haji Lulung, terkait UPS dgn mark-up luar biasa besar serta bukan prioritas adalah sebuah Kesepakatan/Kompromi bersama, atau dengan kata lain: Bila UPS itu jenis KKN, Ahok juga sama bersalah-nya dgn DPRD) Saat marah itulah,baru trlihat Emblem Gerakan Jari Telunjuk Ahok yg didasari penegasan disertai rasa amarah, disertai Emblem Gerakan Jari Telunjuk itu + perubahan voice (R.S.V.P) + ekspresi wajah + verbal style + verbal content.
- Di ekspresi wajah,kta bs liat alis mata trkumpul myatu dan turun,klopak mata naik,sorotan mata tajam,bibir trbuka mbentuk square.
- Di Body Language,skrg ada gerakan siku maju mundur sambil nunjuk2 + Tubuh in attacking mode (maju ke depan).
- Rhytm brubah,Speed jd cepat,Volum jd lbh keras,Pitch tinggi sampai2 jadi tdk jelas kata/kalimat terakhir Ahok.
- Di Verbal Style trlihat prubahan antara lain: Tone yg lbh tinggi & gaya bahasa dgn mgambil contoh org lain sbgai bukti pndukung.
- Di Verbal Content trdengar pggunaan subject org yg hadir + object topik UPS utk pmbuktian yg myakinkan audience.
Screen Shot 2015-03-06 at 2.13.04 AM
Screen Shot 2015-03-06 at 2.13.14 AM
Screen Shot 2015-03-06 at 2.13.33 AM
Screen Shot 2015-03-06 at 2.13.46 AM
Screen Shot 2015-03-06 at 2.13.57 AM
Jadi, kalo dirunut mundur,sbetulnya Ahok trpicu oleh kata "sewenang2 atau undang2", baru lah kesal perihal isu "kesepakatan sblm-nya". Buat saya,ini gara2 Jari Telunjuk yg disalahartikan,selain tentunya gaya brbicara Ahok & kata2 yg dprgunakan. Memang, penyebab lain adalah karena Ahok mggunakan gaya konfrontasi dgn pembuktian: SKPD hadir utk klarifikasi & slalu mggunakan kehadiran SKPD sbgai pguat statement. Tentunya kalo ada gaya pembuktian,pasti ada pihak yg disudutkan/dianggap salah. Dan pasti-nya, tidak ada seorangpun yg mau dianggap salah/dipojokkan di depan umum, regardless dia memang bersalah atau apalagi tidak bersalah. ... Kalau saja tidak ada Gerakan Jari Telunjuk,tdk memicu reaksi Haji Lulung membalas statement Ahok yg akhirnya balik myulut emosi Ahok. Ahok yg brpatokan pd Undang-Undang jelas akan terpicu dgn kata "sewenang2 atau undang2" + kata "kesepakatan" yg brmakna kompromi. Kalau kesepakatan itu sesuai Undang-Undang & tdk merugikan orang banyak serta Pemkot & Diri-nya, Ahok bisa saja setuju dgn DPRD. Anyway, nasi sudah jadi bubur ayam pedas... Kira2 apa yang akan dilakukan oleh Mendagri ya, atau mungkin Jokowi? Hm... Note: artikel ini juga dimuat di www.handokogani.com dan @ForensicEmotion. Salam, Handoko Gani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Politik Selengkapnya