Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arcandra Di-WNI-kan, Memang Siapa yang Keberatan?

17 Agustus 2016   22:33 Diperbarui: 17 Agustus 2016   23:51 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Apa sih sulitnya memberi memberikan status WNI bagi Pak Arcandra? Selain pewarganegaraan biasa, UU kita memungkinkan bagi seseorang untuk diberi kewarganegaraan melalui naturalisasi istimewa. Dan saya kira presiden mempunyai sangat cukup alasan dan pertimbangan untuk memberikan itu pada Arcandra. Apalagi saat ini Pak Arcandra menyatakan sudah tidak lagi memiliki paspor negara lain. Apakah ada yang keberatan jika Pak Arcandra diberikan status WNI secara istimewa?

Jika pesepakbola saja yang jelas-jelas tidak memenuhi persyaratan telah tinggal 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut bisa mendapatkan status WNI, apa pula kesulitannnya bagi Pak Arcandra yang asal usulnya sangat jelas asli Indonesia?

Andai Pak Arcandra mengajukan permohonan untuk mendapatkan kembali kewarganegaràn Indonesia adakah yang keberatan? Jika ada yang keberatan dan menentang, Itu berarti bahwa dugaan  muatan  politik dan kepentingan ekonomi ada dibalik kisruh kewarganegaraan Pak Arcandra. 

DPR yang saat ini mayoritasnya merupakan pendukung pemerintah, sehingga naturalisasi istimewa untuk Pak Arcandra semestinya bukanlah sesuatu hal yang terlalu sulit. Sekaligus bisa digunakan untuk membuka tabir siapa sesungguhnya yang merasa terganggu dan keberatan jika Pak Arcandra ditempatkan oleh Presiden Jokowi sebagai menteri ESDM.

Saya dan saya pikir ada begitu banyak masyarakat yang akan mendukung jika pemerintah berani melakukan terobosan ini. Dan hari ini kita semua menyaksikan, bahkan hari ini saya sengaja dari jauh datang ke Istana untuk menonton dari dekat upacara penurunan bendera, walau hanya melalui layar lebat di tembok istana tentunya. Dan saya sangat terharu dan senang dengan keputusan dan Pak Jokowi yang membolehkan Gloria ikut sebagai Paskibraka sore hari ini. 

Dan saya pikir tidak ada yang keberatan, kalaupun ada tentulah bisa dihitung dengan jari.  Ketika kameramen menyorot papan nama Gloria saat parade, hadirin yang menonton bersama saya langsung bertepuk tangan. Saya berharap hal yang sama juga untuk Pak Arcandra.

Tanpa keberanian dan tindakan yang luar biasa dari pemerintah sekarang maka kerugian kita semakin bertambah, apalagi katanya anggaran K/L terpaksa dipotong karena diprediksi defisit penerimaan besar.Kenapa tidak menggenjot efisiensi di ESDM saja? Sebab terdengar rumornya, dalam beberapa hari sejak menjabat, Pak Arcandra bisa menurunkan biaya pengelolaan hanya dari  Blok Masela saja hingga milyaran Dollar.

Kesempatan seringkali hanya sekali dan ia tidak akan pernah kembali. Pak Jokowi pasti berani!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun