Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Tuhan yang (Telah) Naik ke Sorga

5 Mei 2016   11:42 Diperbarui: 5 Mei 2016   11:57 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa kita lebih senang dengan tugu, patung, salib, ornamen yang  mati?  Kita seakan akan berlomba-lomba membangun tugu kematian, memperlihatkan simbol Tuhan. Demikian juga kita lebih senang pergi melihat "Tuhan yang mati" dalam bentuk tugu, patung, bahkan ritual dan berbondong-bondong ke sana.

Mengapa kita tidak mengganti Tuhan yang mati dengan menjadikan Tuhan itu hidup? Kita bisa melakukannya, kita bisa menghidupkan Tuhan jika kita mau Dia hidup di dalam dan melalui kehidupan kita, mengambil rupa kita.

Kitalah tubuh dan jiwa untuk Dia yang telah bangkit. Dia yang telah naik ke sorga, namun Dia ada di bumi menyertai setiap kita seperti janjiNya. Tuhan hidup, ya Dia hidup jika kita mau memberi tubuh dan jiwa kita untuk Dia hidup dan berkarya, menyapa setiap kita yang letih- lesu dan berbeban berat.

Masihkah kita memilih membangun dan pergi kepada Tuhan yang mati? Atau, kita mau membangkitkan Tuhan yang telah lama mati supaya hidup dan berkarya.

Tidak masalah apa kata Nietzsche, Memang Tuhan telah mati, bangkit, dan naik ke sorga, akan tetapi Ia hidup, hadir, dan menyertai setiap kita seperti janjiNya dengan mengambil rupa setiap kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun