Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Games Lebaran Keluarga Tergantung Kreativitas

9 April 2024   18:42 Diperbarui: 9 April 2024   18:49 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Hari Raya Idulfitri 1445 H. Dokpri edit Canva 

 

Baju lebaran telah disiapkan. Toples toples kue telah dipenuhkan. Rumah telah rapi dibersihkan. Hidangan lebaran mulai dimasakkan. Ramadan akan pergi, tapi tergantung kita yang meninggalkan. Syawal datang menyambut lebaran hari kemenangan.

Hari raya Idulfitri merupakan hari penuh suka cita, yang mana adalah hari kemenangan karena telah sebulan penuh menjalankan perintah ibadah puasa, berhasil memerangi hawa nafsu. Berisi pula momen untuk menjalin silaturahmi dengan sesamanya karena telah bersama sama menuntaskan ibadah puasa Ramadan. Terlebih dengan keluarga.

Tema Ramadan bercerita kali ini edisi hari ketiga puluh, hari terakhir, adalah games lebaran keluarga. Untuk menyongsong momen lebaran penuh keseruan dan kehebohan lainnya bisa dengan menyelipkan games di momen tersebut.

Sebelum negara gadget menyerang, kuingat setiap momen lebaran ada saja games keseruan aku bersama para sepupu sepupu lainnya kala para orang orang tua sibuk dengan segala ceritanya.

Mulai dari permainan adaptasi dari ninja warior, benteng takeshi, hingga permainan papan seperti monopoli dan catur versi paling canggih semasanya, tak lupa pula permainan kartu kwartet.

Itu dulu waktu umur masih kecil, sekarang sudah besar dan ditambah lagi dengan penyerangan dari negara gadget canggih dalam genggaman maka semakin canggih pula permainannya namun melunturkan beberapa nilai nilai kemanusiaan karena mabar di hp tidak semua orang suka memainkannya.

Namun masih ada juga dibeberapa kalangan keluarga yang aku kunjungi rumah mereka, kreatif dengan games lebaran. Rupa rupa permainannya. Mulai dari kuis seputar Islam, yang kemudian siapa yang cepat menjawab bisa dapat zakati (sebutan di kami untuk angpao lebaran). 

Pun juga pertanyaan seputar anggota keluarga besar. Intinya ada berbagai macam, guna memperebutkan bisa dapat zakati yang paling banyak, untuk games puncaknya adalah serok serok zakati dengan tutup mata, yang beruntung bisa dapat lembaran merah.

Kalau di keluarga sebelah papa juga ada gamesnya, yang tidak hanya berlaku untuk keluarga namun juga anak anak setempat yang datang untuk bersilaturahmi plus minta zakati. Biasanya akan ditanyai seputar perkalian, yang bisa jawab akan dikasih zakati lebih banyak dari yang belum bisa menjawab dengan benar. 

Hal ini tentunya berguna untuk mengasah kembali kemampuan matematika anak anak karena zaman itu sebelum adanya kurikulum merdeka, anak murid diliburkan sekolah dan hanya datang ke sekolah untuk mengikuti pesantren kilat selama 3 hari.

Games lebaran ini sebenarnya tergantung daripada keluarganya masing masing kalau kreativitas tinggi pasti akan mengusulkan games serupa yang cocok sesuai zamannya. Kalau kurang minat terhadap games, orang orang didalamnya biasa hanya membuat konten dengan momen lebaran saja.

Apa pun nanti games dan keseruan hari lebaran, semoga bisa menjadi penguat silaturahmi sesama umat Muslim dalam persaudaraannya, karena sesungguhnya umat Muslim itu semuanya bersaudara.

Sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW, "Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya (dizalimi)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian terkait dengan games lebaran keluarga ini yang tergantung kreativitas dari keluarga masing-masing untuk menyelenggarakannya. Semoga dengan berakhirnya Ramadan kali ini, bisa memberikan banyak hikmah untuk perbuatan kita sebelas bulan kedepannya.

Taqabalallahu Minna wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum.
Selamat hari raya Idulfitri 1445 Hijriyah. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-ham. Allahu akbar kabiira wal hamdu lillahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrata wa ashiilaa. Laa ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun. Laa ilaaha illallaahu wahdahu shadaqa wa'dahu wa nashara abdahu wa a'azza jundahu wa hazamalahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-ham.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun