Â
Ramadan sebentar lagi pergi meninggalkan rumah kita, berganti Syawal dengan segala momen dan kemenangan hari lebaran. Sudahkah memanfaatkan waktu terbaik ini untuk memaksimalkan ibadah dan amalan yang pahalanya dilipatgandakan ini? Sudahkah kita memohonkan ampunan seluasnya untuk dosa dosa kita yang lampau? Semoga saja sudah, dan segera diberikan-Nya.
Menjelang lebaran, mungkin kita akan rapi rapi kembali keadaan rumah guna menyambut tamu saudara saudari kita menyambung tali silaturahmi.
Tema Ramadan bercerita kali ini edisi hari kedua puluh tujuh adalah rapi-rapi rumah jelang lebaran. Kalau dengar topik kali ini, kadang suka kasihan sama orang yang belum punya rumah, yang tidurnya digelar tikar di pinggir jalan, hidup sebatang kara atau terpisah sama keluarganya. Semoga saja mereka sehat selalu dan bisa merasakan nikmat hari kemenangan datang.
Oke kalau tentang rapi rapi rumah ini pasti aku juaranya, bahkan sebelum aku tahu apa itu arti dari rapi aku sudah bisa melakukannya. Apalagi ditambah jelang lebaran, duh aku lah juaranya ini dijamin, karena kontestan lain memang gak berminat.
Kali ini izin pakai kata ganti saya jadi aku lagi ya. Kita cerita cerita aja, biar tambah akrab. Menjelang hari lebaran, supaya santai suasananya, sambil nunggu THR ~barangkali teman teman Kompasianers mau ngasih.
Setiap tahun jelang lebaran bahkan dari kecil, sejak aku tahu sapu itu fungsinya untuk membersihkan lantai, serok serok itu temannya sapu buat letakin sampah sementara, kala itu pula aku didapuk entah oleh siapa sebagai kepercayaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dalam kebersihan rumah.
Hahaha agak dramatis memang kalimat di atas, tapi benar demikian adanya. Sebenarnya memang belajar dari papa. Beliau pandai sekali dalam segala hal, termasuk dengan rapi rapi rumah ini. Jadi semakin bertumbuh, aku semakin paham dalam konsep penataan barang, rapi rapi segala pernak pernik, dan kebersihan rumah ditambah halaman.
Menjelang lebaran, itu terus kerjaku, rapi rapi rumah. Sampai sampai aku hapal betul baju yang dibeli bulan apa tahun sekian, begitu pula barang barang elektronik lainnya di rumah meski tidak tertulis kapan tanggal belinya, aku hapal setiapnya.
Berikut mungkin beberapa tips rapi-rapi rumah jelang lebaran dari aku sebagai anak kedua yang paling bisa diandalkan.
Pertama, berpikir. Memang untuk rapi rapi rumah ini tidak boleh dilakukan sembarangan, perlu pemikiran yang kompleks untuk menuntaskannya biar hasil yang kita harapkan bisa tampak di akhir.