Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 26

6 April 2024   18:08 Diperbarui: 6 April 2024   19:27 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar

Alhamdulillah, puasa Ramadan tinggal hitungan hari lagi. Bahkan kemarin sudah Jumat terakhir di Ramadan kali ini. Semoga senantiasa konsisten menjaga iman dan ibadah hingga akhir, kelak diberi kesempatan untuk berjumpa kembali dengan Ramadan selanjutnya.

Seperti biasa aku akan bercerita untuk melanjutkan kembali memenuhi halaman tulisan sampai akhir. Cerita yang membersamai tantangan bercerita lainnya yang tinggal 4 lagi akan kupenuhi. Cerita yang menemani malam dingin sebab hujan deras tanda rahmat turun. Cerita penuh memori kenangan disela momen mudik orang orang. Cerita Tarawih.

Shalat Tarawih di masjid perum seperti biasa, bilalnya ka Akbar. Imam shalat kali ini adalah pak Ismail Lasunni. Kemudian sebelum shalat Tarawih dimulai, si Abay bocil perum paling mostwanted beraniin tampil buat kasih kultum dengan judul keutamaan malam Lailatul Qadar, sebagai ajang latihan kalau kata imamnya. Bapaknya, pak Haerudin selaku bendara masjid semangat betul videoin anaknya, sampai pakai tab pula. Tuh teman teman si Abay, bocil bocil perum lainnya malah pada ngetawain dah, heran juga aku lihatnya. Katanya sih pak Haerudin sekeluarga udah mau mudik ke kampung halaman di Belang. Terhitungnya pergi tadi pagi sejak tulisan ini ditayangkan.

Ini mau malam Tumbilotohe kok hujan, duh jadi bingung juga mau main ke mana. Lihat story nya orang pada kocak, isi tulisannya begini, kuterjemahin aja pakai bahasa Indonesia; "orang orang sudah ke sana ke mari di toko, ini saya cuma ke sana ke mari di dapur."

Aduh Upik upik, yang sabar ya ngurus dapur umum santri, kan besok udah pada perpulangan mereka.

Sekian dulu cerita kali ini. Semoga pembaca budiman sehat selalu, hingga masih sempat berkunjung ke halaman tulisan cerita aku. Salam sehat. Ehh bentar, ternyata rembulan masih ada, tadi subuh kulihat masih ada di shyam, cantik sekali pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun