Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 21

2 April 2024   14:25 Diperbarui: 2 April 2024   14:31 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Allahumma shalli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad kama shallaita 'ala ibrahim wa 'ala ali ibrahim wa baarik 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad kama baarakta 'ala ibrahim wa 'ala ali ibrahim fil 'alamiina innaka hamiidun majiid

Alhamdulillah, puasa kali ini sudah berada di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Apa yang selama ini dirindukan, sudah dipeluk? Atau masih dalam ancang ancang. Semoga doa doa yang kita langitkan pada malam dingin panjang itu segera diaminkan dan diijabah oleh Sang Penguasa alam semesta.

Seperti biasa aku akan bercerita untuk melanjutkan memenuhi halaman tulisan yang pengunjungnya makin hilang mungkin karena lagi berburu diskon promo Ramadan di pasar senggol. Cerita yang kalau tidak segera ditulis akan terus telat tayang. Cerita yang membuat aku sering bergulat dengan rasa kantuk. Cerita yang selalu menghubungkan memori dengan kenangan masa kecil tak terhitung. Cerita Tarawih.  

Ucapan mohon maaf kembali kepada pembaca cerita yang semakin hari semakin berkurang atas keterlambatan tayang dari cerita ini. Semestinya sudah harus ditulis kemarin atau juga dua hari yang lalu namun baru bisa sempat ditulis sekarang. Semakin mendekati lebaran semakin padat aktivitas, semoga saja bisa selesai hingga akhir cerita.

Seharian beres beres rumah di bagian belakang yang kelihatannya minta ampun.

Shalat Tarawih di masjid perum, imamnya kali ini adalah ketua tamirul masjid, pak Yusuf Saleh. Bilalnya mungkin salah satu bocil lagi. Kalau beliau yang imam, paket kilat express dah. Selesai lebih cepat dari waktu biasanya.

Bocil bocilnya memang lumayan konsisten sih, cuman gerakannya jadi lebih banyak. Anak anak perum yang npc ternyata banyak juga ya, tuh mereka pada lihatin aku, penasaran kan siapa yang dulu jagoannya di sini. Pada kicep kan itu salah satu bocil kutegur satu kali langsung diam.

Sekian dulu cerita kali ini. Semoga pembaca budiman masih sempat juga untuk mengunjungi halaman tulisan cerita yang terhitung telat tayang ini. Sehat selalu semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun