Di jantung kota yang meredup
Duduk bersandar di dinding lembap
Basah, seiring mata terkatup
Menengadah langit pandang gelap
Segala rayuan sungguh indah
Berorkestra menari bebas
Menyatu dengan jiwa rendah
Menembus hati tanpa batas
Air mata langit yang luruh ramai
Mengingat nikmat yang diberi
Bersama dingin tanda diberkahi
Seraya doa harapan mengiringi
Syaban sudah hampir selesai berkemas
Mulai menata rapi lagi ruang tamu
Bersiap menyambut tamu agung kilau emas
Yang sementara perjalanan menuju
Merenungkan kejadian setahun belakangan
Mengikhlaskan apa yang telah hilang
Mengunjungi mereka di pelukan
Menuntaskan yang kemarin masih utang
Interaksi lagi sama benda yang agak berdebu
Terletak kokoh sudut lemari dan meja
Hidup kembali malam panjang di alas hijau
Perbanyak zikir berhenti saling cela
Gorontalo, 6 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H