Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebenaran dan Sang Penandai

10 Desember 2023   03:17 Diperbarui: 10 Desember 2023   03:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dinginnya malam aku mencari cari kebenaran tentang seorang anak yang lahir di jam serupa. Dengan seluruh perasaan yang tak bisa diungkapkannya karena tak pernah meminta akan keberadaannya di dunia. Luruh dengan tangisan sebagai bentuk ekspresi komunikasinya. 

Belasan tahun berlalu namun kebenaran masih samar. Dunia terlalu kejam untuk menunjukkannya. Semesta terlalu sabar untuk menyingkapnya. Waktu terlalu sukses dalam menjalankan tugasnya. 

Angin berhembus kala itu entah sudah berapa kali kembali lagi ke tempat yang sama. Namun masih bungkam sebagai saksi.

Baca juga: Udara Malam

Akankah kebenaran akan datang setelah kebatilan. Pasti. Tapi tak semuanya dikumandangkan karena mereka tak perlu tahu. Tak akan mengerti apa apa sebab tak merasakannya sendiri. Hanya ada aku dan Sang Penandai.

Gorontalo, 10 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Mimpi Malam

Baca juga: Aku Ingat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun