Sungguh tak percaya kalau untaian aksara yang kukirim lewat akun yang kena blokir itu udah seribu lebih aja viewsnya dan mungkin akan semakin bertambah.
Jikalau tragedi itu tidak terjadi, pasti aku akan sangat bangga masih bisa menulis menggunakan akun itu
Haaahh, helaan napas lagi kan kesekian...
Penasaran dengan nasib bagaimana kabar akun itu membuat aku menengoknya, dan benarlah
Tulisan-tulisan lainnya juga dengan views yang sangat melonjak menurutku
Satu salahnya adalah puisi yang kutulis untuk adik
Dengan alih-alih es krim dan arti kehidupan di sana
Embel-embel dan banyak tetekbengek lainnya
Ada andai kata rindu juga ternyata
Namun apa ya... susah digambarkan saat ini
Buka lagi coba obrolan chat, profil fotonya ternyata gambar yang itu
Yang ada di halaman itu
Iya yang kumaksud tadi...
Halaman ini buka saja
Sumpah kalau ada yang bertanya,
Itu akun siapa...
Itu puisi siapa...
Itu halaman siapa...
Aku bilang itu punyaku
Tentu saja aku yang tulis
Kenapa aku begitu gamblang menulis untuknya di media... sumpah
Gorontalo, 09 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H