Semalam kamu tampak cantik dengan dress pink itu, sorot matamu begitu tajam, senyuman menawan paling indah selama 12 tahun kamu di bangku pendidikan, seumur itu pula aku mengenalmu.Â
Semalam adalah terakhir kamu di sana. Kamu sukses menjadi orang.
Semalam aku bahkan tak sanggup untuk sekedar menjabat tanganmu memberi ucapan langsung.Â
Semalam rembulan di atas tampak terang bersinar menghiasi malam kelulusanmu namun aku masih juga belum bisa melakukan apa yang selama ini kutunggu tunggu, berbincang denganmu di bawah rembulan.
Semalam terlihat jelas bahwa ada sesuatu hal yang membuatmu tampak jauh sekilas dari kontak mata dan bahasa tubuh.Â
Semalam aku sulit tidur memikirkan hal itu hingga paginya aku terbangun dan langsung teringat lagi padamu.
Kamu suksesÂ
Kamu sukses menjadi orangÂ
Kamu sukses menjadi orang yang telah memporak-porandakan hatiku
Kamu sukses menjadi orang yang telah memporak-porandakan hati ku namun rasa sayang aku padamu tak kan pernah hilang
Dan aku akan terus berdoa semoga apa yang selalu diimpikan selama ini bisa terjadi. Suatu saat nanti pasti kita berdua bisa duduk berbincang bertatap tatapan di bawah rembulan. Amin... semoga semesta bisa berpihak padaku untuk hal ini.Â
Saking suksesnya kau bahkan aku tak ikut ajang itu hari ini.
Gorontalo, 7 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H