Lebaran itu kalau di Gorontalo satu pekan jatahnya, jadi kalau itu memang sudah ada perintah untuk masuk kantor, sekolah, dll, sebenarnya itu masih libur hanya saja ada aktivitas di dalamnya, seperti acara berkumpul terus makan-makan, hiburan nyanyi-nyanyi dan sebagainya. Jadi santai saja gitu mumpung masih lebaran.Â
Undangan pun tak kalah banyak, misalnya hari ini di sini, besok di sana, besoknya lagi di ujung sana. Ataupun tanpa undangan juga datang, kan niatnya mau silaturahmi. Akhirnya ada fenomena yang ketika bulan puasa tadinya kurus ketika lebaran malah jadi naik berat badan. Pasti ulah makanan itu. Tuan rumah mana sih, yang ucapnya tunggu dulu, pasti yang dibilang; makan dulu, sambil hendak mengajak ke dalam.Â
Apalagi dalam momen lebaran seperti ini, pasti hidangan yang sajikan itu adalah makanan khas daerah, yang bila disantap ingin makan lagi dan lagi sampai tak sadar kalau berat badan naik tak dikira.
Menanggapi hal demikian, dalam tantangan samber thr Kompasiana kali ini temanya adalah jelajah kuliner nusantara. Untuk itu berikut ini aku akan merangkum atau menceritakan seperti apa kuliner nusantara di daerah aku sendiri. Kuliner Gorontalo. Sebenarnya tak perlu dijelajahi juga pasti ada itu di depan mata. Sebab itulah yang membuat aku jatuh cinta dengan daerah tanah kelahiran tercinta ini, kulinernya yang khas bahkan sulit untuk ditemui di mana pun, kalau pun ada, pasti itu tak seunik dengan yang ada di bumi Hulondalo. Berikut ini yang paling menggugah selera.
Pertama, binte biluhuta. Ini menjadi salah satu makanan khas Gorontalo yang paling terkenal. Dalam bahasa sehari-hari juga sering disebut dengan milu siram. Bahasa indonesianya, kalau kata Isal Gorapu; pelawak Gorontalo yang lumayan terkenal dibilang jagung guyur. Bahan utamanya adalah jagung pastinya, juga ada ikan sebagai protein dan dimasak dengan bumbu khas daerah Gorontalo. Rasa bisa disesuaikan dengan selera, kebanyakan memiliki cita rasa manis, asin dan pedas. Makanan ini yang tidak hanya sedap namun memiliki gizi tinggi. Karena jagung merupakan sayuran yang kaya vitamin dan mineral, pun memiliki beberapa manfaat kesehatan sebab kandungan seratnya yang tinggi sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan.
Kedua, sate tuna. Makanan khas yang tak kalah terkenal di Gorontalo. Bahan dasarnya adalah ikan tuna. Indonesia memang terkenal dengan kuliner satenya. Namun untuk sate tuna ini masih jarang terdengar. Di Gorontalo, sate tuna tentu sangat mudah dijumpai karena tuna merupakan hasil laut terbesarnya. Keunikan sate tuna terletak pada dagingnya yang terasa sangat empuk dan lembut. Apalagi jika disantap dengan dabu-dabu khas Gorontalo.Â
Ketiga, bilenthango. Makanan khas Gorontalo yang sedapnya luar biasa. Apalagi kalau buatan papa. Bahan utamanya adalah ikan. Namun kali ini adalah ikan goropa atau dikenal dengan ikan kerapu, yang kemudian diberi bumbu seperti bawang merah, cabe merah, kemiri dan tomat. Setelah itu ikan akan diletakkan di atas daun pisang yang tentu membuat cita rasanya semakin enak.
Keempat, ilabulo. Makanan khas Gorontalo yang satu ini cocok digunakan sebagai lauk saat makan atau bisa juga disantap tanpa nasi. Bahan dasarnya, ampela ayam, lemak ayam dan juga hati ayam. Kemudian semua bahan dicampur dengan berbagai rempah, sagu, santan, garam serta air. Setelah tercampur, dibungkus dengan daun pisang dan dikukus atau dibakar hingga matang. Sangat nikmat kalau disantap saat masih hangat.
Sekian terkait dengan jelajah kuliner nusantara di daerah aku sendiri. Gorontalo tercinta. Sebenarnya masih banyak lagi, namun aku tak kuat untuk menuliskannya lagi, udah ngantuk ini. Mau tidur, istirahat. Semoga kondisi berat badan tetap dikondisikan ya, di saat gempuran open house gini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H