Terlalu banyak puing-puing reruntuhan di hati ini
Bekas cerita kelam yang terjadi masa kecil
Semuanya terus berpilin menjadi album memori
Menciptakan emosional kala membukanya kembali
Tidak hanya kecelakaan akan pertumbuhan
Namun diiringi dengan kelumpuhan perkembangan Â
Dihantam pula oleh kejamnya lingkungan
Kehilangan orang yang disayangi sedini mungkin
Bahkan dilihatnya dengan mata kepala sendiri
Dan pikiran yang begitu polos tak tahu apa
Musnahnya motivasi dalam impian kelak
Belum terhitung perhatian dan kasih sayang secamnya
Membuat pertanyaan di kepala berkeliaran Â
Kenapa hidup tak punya rumah seperti ini
Jalanan terlihat sangat akrab dengan aspal hitamnya
Mengikuti petunjuk garis jalan dituntun dengan pilihan tiga lampu
Terlalu kecil untuk memahaminya kala itu
Biarlah itu menjadi kerikil kehidupan
Yang akan memberikan pelajaran hingga berdamai dengan badai
Memeluk erat hujan yang terus mengguyur tak henti-henti
L, 20 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H