Â
Beri aku satu alasan kenapa kita perlu telponan seperti ini tiap malam. Katamu rindu. Definisi rindu yang seperti apa coba telponan tiap malam lalu hp ditinggal tidur. Nggak ada yang kita obrolin cuyy... sadar nggak sih, oh iya nggak ya? Ya nggaklah orang dianya tidur. Nggak ada selain seru seruan tidor jo tidor jo so malam itu so manganto skali uti... ya ampun. Lantas suara grasak grusuk nggak jelas.Â
Mana tanpa sadar kuota data dah mo habis. Definisi rindunya di mana coba ya, tolong lah ya. Bangun bangun kek minta lagi gitu kek gini tiap malam. Apa kontibusinya coba kalau orang mo ngobrol nyatanya cuma ditinggal tidur. Ya ampun. Helaan napas berulang kali.Â
Terus nanya lagi, beri aku 100 alasan kenapa kau menyayangiku. Lalu kau jawab dengan suara samar samar, tidak ada alasannya. Lalu di mana definisi sayangnya coba. Semua hal di dunia ini terjadi karena adanya sebab dan akibat cuyy. Lantas kalau tak ada alasannya berarti sama saja kau tak menyayangiku kan. Aku hanya bisa menghela napas berkali kali.
Kamu nanya'... kamu nanya'.... kamu bertanya tanya'... kamu bertanya'... kamu bertanya kenapa suara aku kek gini... jangan lupa join live ya... jangan lupa tap tap layar...Â
Bodo amat dengan fenomena virus kamu nanya'... tolonglah ya ini nggak bercanda, dan semua dalam ranah kehidupan di Indonesia sudah terpapar virus kamu nanya'. Siapa pun tolong sembuhkan mereka yang mengedap penyakit ini.Â
Sungguh penyakit ini menular. Harus segera ditangani. Silahkan komen dibawah jika ada ahli yang tepat untuk mengobati penyakit ini.
TB, November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H