Hancurnya ekonomi belum penting dibicarakan. Penyelamatan nyawa manusia  yang harus diutamakan. Untuk apa ekonomi baik kalau semua manusianya meninggal dunia.
Demikian nukilan tulisan Dahlan Iskan berjudul "Lukas Lock".
Keadaan itu tampaknya mendeskripsikan penanganan pandemik wabah Corona di Indonesia.
Penyelamatan ekonomi cenderung ditonjolkan. Meski kekhawatiran lain juga dirasakan.
Memang, global sedang diserang persoalan serius. Perang dagang terjadi. Harga minyak alami krisis. Ditambah lagi pandemik wabah Corona.
Kini, tiga masalah itu terjadi bersamaan. Betapa krisisnya dunia. Babak belur sudah. Lantas Indonesia siap? Pemimpin yang tak selalu gagap dinanti untuk carikan solusi.
Pun juga ujian bagi pemimpin Indonesia. Di masa depan. New leader.
Ke belakang jauh sebelum ingar bingar penyakit COVID-19, sudah pernah ada berbagai wabah penyakit menular yang merebak.
Sebut saja Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2002, flu burung pada 2005, flu babi (swine flu) yang menjadi pandemi pada 2009.
Ada pula Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) pada 2012. Penyebaran polio bersamaan virus ebola pada 2014 pernah terjadi hanya dalam 20 tahun terakhir.
Era itu, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono berfokus pada penyelamatan rakyat. Bukan hal lain, ekonomi misalnya.