Apriyanti dengan mantap telah resmi mendaftarkan diri menjadi bakal calon Ketua PB KOPRI (Korps PMII Putri) yang sebelumnya telah sukses menahkodai KOPRI Jawa barat.
Apriyanti aktivis perempuan asal Karawang ini telah resmi mendaftarkan diri di detik terkhir penutupan pendaftaran Bakal Calon yang di laksanakan oleh Badan Pekerja Kongres PB PMII di Jakarta.
Sebelum nya Apriyanti menjabat sebagai Ketua Kopri Jawa barat. Di periode kepemimpinannya, Apriyanti terbilang sukses karena program-program kerjanya dapat terlaksana dengan baik, selain itu juga Kopri Jawa barat dimasa kepemimpinanya selalu ikut terlibat dalam menanggapi isu-isu kekerasan seksual yang terjadi di Jawabarat bahkan Nasional. Selain aktif di KOPRI, dirinya juga tercatat sebagai Badan Pengurus Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI). Selain sukses di dunia organisasi, di bidang akademik, Apriyanti patut di contoh oleh generasi milenial saat ini, karena dia menjadi lulusan terbaik saat mengenyam pendidikan di Universitas Singaperbangsa Karawang dan menjadi Lulusan Magister termuda di Universitas Nasional Jakarta.
Meski sudah aktif di berbagai organisasi, Â Apriyanti menaruh perhatian yang besar pada KOPRI, karena menurutnya PMII adalah organisasi yang telah membesarkan namanya.
Apriyanti berharap cita-cita KOPRI menjadi
Ulul Albab yang berdaulat atas diri, berpikir kritis, sensitif gender dan mampu membangun gerakan kolektif dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan kemanusiaan dapat terwujud.
"Setiap kandidat tentu memiliki tujuan yang baik untuk membangun KOPRI Â kedepan, saya juga melihat sekarang ini gerakan-gerakan perempuan sudah mulai hidup kembali, artinya saat ini sudah banyak perempuan yang memiliki kesadaran kritis", ujar Apriyanti
Kemudian juga dia memberikan contoh yang terjadi beberapa bulan yang lalu, aktivis perempuan berkumpul di Jakarta untuk melakukan aksi mendorong pengesahan RUU P-KS.
"Semangat dan soliditas ini perlu dijaga tidak boleh redup. Terbangunnya gerakan kolektif dan kepemimpinan perempuan muda Indonesia, ini yang menjadi gagasan saya", pungkasnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Apriyanti marwah membeberkan lima poin diantaranya,
1. Membumikan feminis Aswaja sebagai metodologi berpikir dan bersikap
2. Memperkuat kapasitas pengetahuan individu dan organisasi,
3. Mempertegas gerakan KOPRI sebagai bagian dari gerakan perempuan Indonesia
4. Membangun aliansi gerakan di beragam isu dan wilayah
5. Menjadikan KOPRI sebagai ruang aman bagi perempuan.
"Kongres ini bukan hanya ajang pergantian kepemimpinan, saya juga berharap kongres yang akan di gelar pada bulan April di BalikPapan bisa melahirkan gagasan yang segar, siapapun yang akan terpilih nanti, semoga Kopri bisa menjadi rumah yang aman bagi perempuan Indonesia", tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H