Mohon tunggu...
Pendar Bw
Pendar Bw Mohon Tunggu... -

" Tak kan habis apa-apa yang dibelanjakan di jalan Allah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FSC] Inay; Putriku yang tak Kulahirkan

13 Agustus 2011   14:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyum yang rindang, pada jiwamu yang bening daunpun rebah, memilih singggah tanpa jengah menyambut penggenapanmu nak pada bulan ke empat puluh delapan Puisi ini untukmu nak, pada penggenapan usia ke 4 tahun Inay…. putriku, permata shapire dari keagungan kasih pada ragamu yang tidak terlahir dari rahimku kemarilah nak, kurengkuh engkau pada pelukku kita berbincang pada ruang rasa membincang  dunia pada gemuruh jiwa akan ada pelangi di awan kita akan ada mejikuhibiniu di kehangatan kita elok bukan nak? Inay… si hati jernih dari samudra pengelana dekatlah nak, kita berjajar, bermusafir pada semesta membagi rahmah pada jiwa-jiwa yang terluka menyalur hangat pada sepi yang memenjara sesama indah bukan nak? Inay… si mata bening dari pualam keindahan mari nak, kita bergandeng tangan menelusur sungai-sungai pengabdian membagi kasih pada rengkuh yang terabaikan sesekali, celupkan kaki pada jernihnya berbagi ikatkan hati pada simpul peduli lihatlah nak hangat bukan? Inay… putriku yang mengetuk kesunyian menawar hangat pada kebekuan pencair pada ujung ke’keluan kupatutkan wajahku didepan cermin nyatalah senyumu yang menyerupa angin maka, sungguh bukan apa dan seberapa, yang bisa kita banggakan nak, akan tetapi apa yang bisa kita baktikan? lagi-lagi senyum renyahmu mengangguk dari kejauhan menawar ribuan perih dengan kehangatan Inay... Pada puja puji munajat bunda memetakan namamu nak, pada altar kesucian do'a maka, pada setiap bisik yang tergumam dimana kepahitan dan kegetiran, tak lagi diragukan sungguh manis itu, akan berkunjung datang mengetuk pintu-pintu kesempurnaan sebuah ujian Begitu nak, hati bunda menjabarkan Peserta No: 226  Pendar Bw Untuk membaca hasil karya peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksi dengan jusul postingan: Inilah Malam Perhelatan & Hasil karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun