Mohon tunggu...
Eurica Wijaya
Eurica Wijaya Mohon Tunggu... -

pencuri kata kacau dan galau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pasrah

7 November 2011   08:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu pergi terlalu cepat dari keringatku, aku belum sempat mengusapnya dan lelahku belum selesai. Ototku masih kaku dan sendiku masih pegal untuk memintamu kembali disisiku. Selalu begitu.
Aku menekuk lutut dan tak peduli varises di betisku, menangis sebisaku sambil menceracau kacau. Kali ini aku menyerah, aku lelah dan apa yang kulakukan sudah tak kupedulikan benar atau salah. Pasrah.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun