Tugas Ujian Tengah Semester
Artikel
AHMAD SHOLEH
NIM: 1101055004
Semester/ kelas: IV / C
Program Studi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata kuliah: Jurnalistik
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA 2013
Kemurnian Al-Qur’an Sepanjang Zaman
Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, perkembangan teknologi pun sudah menjamur ke berbagai sudut kehidupan manusia dengan perlahan namun pasti mengeser moralitas dan akhlak manusia. Tak ada yang dapat memastikan kapan era modern yang dipenuhi teknologi canggih akan berakhir. Namun ditengah perkembangan zaman yang semakin edan dan tak karuan, Al-Qur’an tetap menjadi pedoman bagi umat Islam sepanjang zaman dan akan tetap terjaga kemurniannya.
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang terakhir yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang merupakan kitab suci umat Islam. Merunut pada sejarahnya, Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada malam ke-17 bulan Ramadhan yang kemudian disebut juga dengan malam Nuzulul Quran. Wahyu pertama disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada nabi Muhammad di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, Mekah. Al Quran terdiri dari 30 juz, 114 Surah dan 6.666 ayat.
Ketika itu Nabi Muhammad tengah menyendiri di gua Hira, kemudian malaikat Jibril datang menghampirinya hingga membuat beliau ketakutan. Malaikat Jibril kemudian menyodorkan sebuah tulisan kepada Nabi Muhammad, lalu berkata “Iqra”, namun keadaan Nabi pada saat itu yang masih Umiy (belum bisa membaca) sehingga beliau menjawab “Ma ana biqirain (saya tidak bisa membaca)”. Namun malaikat Jibril terus mendesaknya dengan mengatakan “Iqra !”, dan Nabi Muhammad pun memberi jawaban yang sama, bahwasannya beliau tidak bisa membaca.
Kisah ini berlanjut, kemudian Nabi Muhammad mengikuti perkataan malaikat Jibril. Pada saat itulah turun wahyu pertama kepada Nabi Muhammad yaitu surat Al-‘alaq 1-5. Sejak saat itu wahyu berupa surat-surat yang disampaikan oleh melaikat terus disampaikan pada Nabi secara berangsur-angsur.
Wahyu-wahyu tersebut lalu disampaikan oleh Nabi Muhammad kepada umatnya pada saat itu dengan ucapannya (karena Nabi menghafal setiap wahyu yang disampaikan malaikat Jibril). Dari perkataan Nabi itulah kemudian ditulis oleh para Sahabat Nabi, yang kemudian pada masa khalifah Utsman Bin Affan Al-qu’an mulai dibukukan menjadi kitab. Dalam proses Al-Qur’an menjadi kitab tidaklah semudah yang kita bayangkan, dari mulai pengumpulan aksara-aksara yang terdapat di batu, kayu, dan tulang yang kemudian di salin kedalam lembaran-lembaran.
Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang paling lengkap dan sempurna dan Al-Qur’an juga berfungsi untuk menyempurnakan dan mengoreksi kitab-kitab Allah sebelumnya. Kitab suci Al Quran di antaranya berisi tentang keimanan, akhlak, ibadah, muamalat, janji Allah, sejarah, dan ilmu pengetahuan.
ØNama lain Al-Qur’an
Berikut adalah nama lain dari Al-Qur’an yang juga menggambarkan fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, diantaranya:
oKitabullah (Alkitab) yang berarti tulisan yang lengkap dan merupakan kitab suci sebagai petunjukbagi orang yang bertakwa (Al-Baqarah: 2)
oAdz Dizkr yang artinya peringatan bagi orang yang beriman kepada Allah. (Al Hijr: 9)
oAl-Furqan (pembeda), Al- Furqan juga berarti memisahkan atau membedakan. (Al-Furqan:1)
oAs-Suhuf yang artinya lembaran-lembaran sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Bayyinah ayat 2.
oAl-Mauizzah yang berarti nasihat (QS Yunus: 57)
oAsy-Syifa yang artinya obab (QS Yunus: 57)
oAl Huda yang berarti petunjuk (QS Al-Jinn:13)
oAl-Hikmah berarti kebijaksanaan (QS Al-Isra:39)
oAl-Hukm yang berarti peraturan/hukuman (QS Ar-Ra’d:37)
oAr-Ruh yang berarti Ruh.(QS As-Syura:52)
oAl-Muthaharah yang berarti disucikan. (QS ‘Abasya:14)
oAl-‘Aliy yang berarti tinggi. (QS Az-Zukhruf:4)
oAl-Majid yang berarti mulia. (QS Al-buruj: 21).
Sebagai umat Islam kita pun harus menjaga kemurnian Al-Qur’an dan tidak menjadikannya jimat (biasanya potongan lembaran Al-Qur’an sering dijadikan jimat yang konon katanya dapat menjauhkan diri kita dari Bala’/celaka). Dalam surat Al-Hijr ayat 9 Allah menjelaskan bahwa Dia akan selalu menjaga kemurnian Al-Qur’an.
“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al-Qur’an itu dan Kami pulalah yang senantiasa menjamin pemeliharaannya”.(QS: Al-Hijr: 9)
Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa kemurnian dan keaslian Al-Qur’an senantiasa dijaga oleh Allah SWT. Hal ini dapat kita amati dari banyaknya umat muslim yang hafal Al-Qur’an (baik keseluruhan ataupun sebagian), berbeda dengan kitab-kitab Allah sebelumnya yang pada saat ini dipertanyakan kemurniannya karena ada campus tangan manusia/ulamanya yang merubah isi kandungan ataupun menambahkan pemikirannya kedalam kitab tuhan tersebut (hal ini terjadi pada kitab Injil), dengan demikian mutlaklah bahwa Al-Qur’an merupakan kitab yang sempurna yang juga merupakan korektor terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya.
ØDengan demikian dapat kita simpulkan bahwa keistimewaan dan keutamaan Al-Quran adalah:
oAl-Qur’an telah menghimpun ringkasan dari hukum hukum illahi, sebagai penguat dan pembenar dari apa yang terkandung dari kitab-kitab Allah terdahulu yang berisi perintah untuk beribadah kepada-Nya semata.
oSetiap manusia wajib berpegang teguh kepada Al-Qur’an karena itu setiap orang harus mengikuti petunjuk al-Qur’an dan mengamalkannya. Hal itu berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya khusus bagi kaum tertentu.
oAllah SWT telah menjamin untuk menjaga Al-Qur’an, karena itu belum ada tangan yang bisa mengubahnya dan tidak akan pernah ada.
Semoga kata-kata yang saya rangkai ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. “Kita akan menjadi tahu, jika kita tahu apa yang kita tidak tahu”. Akhirulkalam. (Sho)
DAFTAR PUSTAKA
Rizal Syamsul Hamid, 2005, Buku Pintar Agama Islam, Bogor, Cahaya salam.
Abd. Lathif Alu, dkk., 1424 H, Tauhid untuk Tingkat Pemula dan Lanjutan, Direktorat Percetakan Dan Riset Ilmiah Departemen Agama Saudi Arabia.
Bunyamin, dkk., 2012, Aqidah untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, UHAMKA Press.
Suparno Achmad, Drs., 2008, Hikmah Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar, Jakarta, Yudhistira.
Gharisah Ali, Dr., Beriman yang Benar, Penerbit Gema Insani Press.
Zaky M. Latif dkk., 2003, Akidah Islam, Penerbit UII Press, Cetakan Ketiga, Jogjakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H