Mohon tunggu...
Sindyke Permata
Sindyke Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Life is beutiful if you could enjoyed it!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nekat Melangkah, Mengukir Kenangan yang Tak Ternilai di Kampung Inggris Pare!

24 Januari 2024   02:12 Diperbarui: 25 Januari 2024   00:52 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
es puter di siang hari (sumber: foto pribadi /pencatatsenja/)

Aku juga sangat amaze dengan harga jasa disini, untuk me-laundry satu kilo pakaian aku hanya perlu membayar sekitar 4.000 rupiah saja. Harganya yang murah membuat ku manja hahaha, aku tidak pernah mencuci pakaian luar selama di Pare. Tinggal bayar dan duduk manis, pakaian ku sudah bersih, rapi dan wangi.

Aku senang berjalan sore di Pare, aku mengamati setiap sudutnya. Hampir setiap rumah dijadikan sebagai kos-kosan ataupun tempat jualan makanan. Aku juga menemukan toko buku 'ala-ala', ini adalah tempat untuk mencari buku Betty Azar bagi orang-orang yang belajar di Pare. Buku Betty Azzar adalah buku populer yang tulisannya sering menjadi rujukan bagi orang-orang yang sedang mempelajari bahasa inggris.

Pare menjadi tempat bagiku untuk bernostalgia masa kecil. Sepeda ontel adalah kendaraan utama disini. Orang-orang menggunakan sepeda ontel adalah pemandangan yang menemani perjalanan disini, bahkan di setiap sudut pare disediakan parkir sepeda.  

parkir sepeda (sumber: foto pribadi /pencatat senja/)
parkir sepeda (sumber: foto pribadi /pencatat senja/)

Untuk pertama kalinya aku ikut jogging di Car Free Day (CFD) setelah hampir satu bulan di Pare. Pagi itu seru sekali, suara berisik mulai terdengar dari dalam kamar ku "guyss yukk CFD" dan layaknya suara anak asrama yang berisik ketika siap-siap berangkat ke sekolah. Aku bersama teman-teman ku berjalan beriringan menggunakan sepeda ontel untuk pergi ke CFD. 

Selama di perjalanan menuju CFD, aku hanya berpegang teguh pada teman ku yang memimpin di paling depan, pasalnya kita sudah keluar dari kawasan Kampung Inggris dan melewati jalan raya. Sesungguhnya aku takut, tapi aku melihat teman-teman ku yang begitu antusias membuat ketakutan ku terkikis. 

Perjalanan dari camp ke CFD hanya menempuh waktu sekitar 15 menit menggunakan sepeda ontel. Sesampainya di lokasi CFD, kami diarahkan untuk parkir sepeda. Berbagai makanan dan jualan hal-hal lainnya menyambut perjalananku disana. Mata ku mulai melirik kiri dan kanan, sedang memutuskan makanan apa yang akan aku beli hahahahah.

Hari-hari ku berjalan dengan menyenangkan disini, I've made many kind friends, here! Aku belajar banyak dari mereka semua. Bagiku Pare bukan hanya tentang belajar bahasa inggris. Tapi berbagai motivasi dan cerita dari orang-orang yang aku temui disini menjadi pelajaran yang tak ternilai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun