Terlepas dari leluhur-leluhur jawa yang dianggap mempunyai peran dalam berbagai fenomena alam seperti gunung meletus lain sebagainya dan bisa saja jadi wabah serta fenomena alam ini dijadikan sebagai tanda atau patokan bahwa akan dikembalikannya jati diri orang jawa, saya rasa yang perlu kita lakukan atas semua fenomena ini adalah mencari nilai-nilai kebaikan yang bisa kita ambil.
Bukan maksud dari penulis untuk bersikap primordial atau terlalu membanggakan budayanya sendiri.
Penulis hanya ingin mencoba mengajak pembaca (terutama suku jawa) untuk sedikit kembali menegukan tradisi dan nguri-uri (melestarikan) apapun yang sebenarnya menjadi jati diri kita ditengah maraknya dampak globalisasi yang memungkinkan budaya luar bisa sangat mudah masuk kedalam masyarakat kita.
Bukan hanya kepada orang jawa saja, Â penulis juga berpesan kepada semua suku apapun di Indonesia untuk tetap menjadi dirinya sendiri dengan melestarikan budaya yang sudah diajarkan leluhur masing-masing dan tetap saling menghargai perbedaan demi terwujudnya makna bhineka tunggal ika yang sejati.
Rahayu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H