Mohon tunggu...
Evan Seftian Muzaki
Evan Seftian Muzaki Mohon Tunggu... Guru - Pena Wong Cilik

Manusia Paling Biasa-Biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wabah Corona, Erupsi Gunung, dan Kaitannya dengan Sabdo Palon Noyo Genggong

17 April 2020   19:55 Diperbarui: 15 Juni 2021   11:15 4422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wabah Corona, Erupsi Gunung, dan Kaitannya dengan Sabdo Palon Noyo Genggong. | soffar.com

Kemudian pada versi kedua, sabdo palon diceritakan sebagai penguasa tanah jawa yang membuat perjanjian dengan Syekh Subakhir atau orang yang pertama kali membawa ajaran islam ke bumi nusantara, dan lagi-lagi pada cerita versi kedua juga Sabdo Palon membuat perjanjian dengan Syekh Subakhir bahwa ajaran islam boleh masuk ke tanah jawa asal tidak boleh menghilangkan budaya dan adat istiadat jawa dan akan menagih janji tersebut 500 tahun setelahnya. Terlepas mana yang paling benar dari kedua versi tersebut, ada suatu persamaan dari keduanya yang sampai saat ini dikenal dengan istilah "Sabdo Palon Nagih Janji" yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan.

SABDO PALON NAGIH JANJI DAN FENOMENA AKHIR-AKHIR INI

Konsep Sabdo Palon Nagih Janji menjadi misteri yang sampai saat ini masih dipertanyakan kebenarannya.

Namun akhir-akhir ini hal tersebut ramai diperbincangkan bersamaan dengan  fenomena-fenomena seperti adanya wabah corona dan kabar erupsinya beberapa gunung di Indonesia. Menurut beberapa orang, fenomena-fenomena tersebut ada kaitannya dengan konsep Sabdo Palon yang akan menagih janji yang sudah dia ucapkan kepada para leluhur kita.

Namun beberapa sumber membuat saya bingung, apakah yang dijanjikan oleh leluhur kita adalah sebuah kehancuran umat manusia?, disini penulis mencoba mengambil sisi positif yang juga penulis dapatkan dari berbagai literatur tentang konsep Sabdo Palon nagih janji tersebut.

Wajar rasanya jika konsep ini menimbulkan suatu perdebatan karena memang dari awal cerita ini juga terdapat beberapa versi yang menceritakannya. Namun jika kita merujuk dari beberapa sumber, konsep sabdo palon nagih janji tidak serta merta berisi tentang kehancuran umat manusia di tanah jawa, bukan pula tentang akan dihilangkannya agama islam dari tanah jawa .

Konsep tersebut secara implisit merujuk pada bagaimana tanah jawa akan dikembalikan jati dirinya dari segala budaya luar yang saat ini sudah cenderung merusak budaya yang sudah leluhur kita ajarkan.

Budaya jawa memang mempunyai karakternya sendiri yang berkaitan dengan nilai-nilai kearifan dan spiritual.

Namun dengan berkembangnya zaman, budaya jawa semakin tersingkirkan bersamaan dengan masuknya budaya dari luar jawa itu sendiri. Sehingga muncul istilah seperti "wong jowo ilang jowone" (Orang jawa kehilangan jawa-nya). Oleh karena itu , mungkin ada salah satu poin pada perjanjian antara Sabdo Palon dengan Raja jawa dan Syekh Subakhir tentang pentingnya orang jawa menjaga tradisi dan budaya jawa meskipun sudah di izinkan agama islam masuk ke tanah jawa.

Baca juga: Kembalinya Sabdo Palon Pamomong Tanah Jawa

Jadi jika kita anggap wabah atau pagebluk dan semua fenomena yang terjadi saat ini adalah realisasi dari sabdo palon nagih janji, mungkin saya rasa kurang tepat . Karena yang ditekankan disini adalah bagaimana orang jawa dituntut atau ditagih untuk kembali ke jati dirinya sebagai manusia jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun