Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Slatri Siap Sukseskan Gerakan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA)

5 November 2022   14:42 Diperbarui: 5 November 2022   14:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Slatri siap berkomitmen untuk mensukseskan perlindungan anak dan perempuan, masyarakat harus terlibat secara aktif dan serap ilmunya fasilitator dan bantu edukasikan masyarakat secara luas. 

Demikian disampaikan oleh Kepala Desa Slatri Ahmad Dasuki saat memberikan sambutan sosialisasi kegiatan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di Aula Balai Desa. Sabtu (05/11/2022) 

Hadir dalam pertemuan ini adalah Camat, Danramil, Kasi PMD, Yayasan Berdaya, Tokoh Masyarakat, Pengurus PKK Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Unsur BPD. 

Kepala Desa Slatri Ahmad Dasuki berkomitmen untuk mensukseskan perlindungan anak dan perempuan, masyarakat harus terlibat secara aktif dan serap ilmunya fasilitator dan bantu edukasikan masyarakat secara luas. 

Sementara itu, Camat Larangan Eni Listiana, S.IP menjelaskan tentang apa itu Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA), kenapa SAPA harus ada, bagaimana lintas sektor terlibat secara langsung. 

" Karena ini bentuknya gerakan, maka SAPA harus diwujudkan dalam bentuk tindakan, yaitu bantu mensosialisasikan upaya pencegahan perlindungan anak dan perempuan, sehebat apapun sebuah ilmu jika tidak diamalkan nanti tidak bisa terjadi aksi positif dalam perubahan dimasyarakat, " ungkapnya.  

Masyarakat harus paham tentang apa itu hak anak, yakni hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, hak partisipasi. Selain itu warga juga harus paham deteksi tentang pencegahan kekerasan anak dan perempuan. 

" Anak dan Perempuan itu kelompok rentan dan ketidakadilan, karena perempuan sering menjadi korban kekerasan, termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), masyarakat harus tahu 4 bentuk kekerasan pada anak dan perempuan yakni kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran," tambahnya. 

Salah satu Fasilitator dari Yayasan Berdaya Aziz Aminudin menuturkan, bahwa amanat presiden terhadap desa salah satunya adalah mewujudkan desa ramah pada perempuan, sehingga diperlukan perempuan dan anak yang berkualitas, supaya tingkat kesejahteraan masyarakat di desa semakin terasa. 

" Anak harus dipenuhi haknya, perempuan harus berdaya, desa harus menghormati-melindungi-memenuhi hak-hak anak termasuk kegiatan yang positif," tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun