Tak bisa membayangkan berapa kerugian dari PT KAI akibat pandemi corona ini, parkir di stasiun sepi, petugas yang menjaga karcis dan menjual tiketpun sangat sepi penumpang, apalagi memilih kereta api Jaya Baya jurusan Jakarta-Malang ternyata setiap penumpang harys menunjukkan kartu vaksin, E-KTP, dan bukti PCR atau Anti Gen, jika tidak menunjukkan bukti hasil test maka tidak bisa naik kereta api jaya baya.
Karena penulis hanya menunjukkan sebagaian bukti seperti E-KTP, kartu vaksin, hanya tidak menunjukkan hasil  hasil Rapid Tes Anti gen, jadi tiket bisa di kembalikan lagi. Perjalanan akhirnyabdi ganti dengan kendaraan pribadi di hari berikutnya.
Yang menarik saat ke stasiun tegal adalah lahan parkir motor dan mobil sepi, parkir motor yang dikelola oleh pihak ke tiga pun lebih baik menutup usahanya, karena tidak bisa untuk menutup ongkos tenaga kerja dan uang sewa atas lahan yang ada.
Karena semua akses dibatasi wajar saja jika warga yang ingin bepergian keluar kota harus berpikir beberapa kali, dengan resiko dan syarat yang super ketay pada saat pandemi corona ini.Â
Bahkan untuk transportasi bus seperti coyo dan nusantara jurusan tegal ke semarang atau semarang ke tegal juga dibatasi jam pemberangkatan, biasanya tiap jam ada, saat pandemi ini hanya beberapa jam ada pemberangkatan.
Semoga pandemi segera berakhir, agar nasib pelaku ekonomi dan juga PT KAI tidak mengalami penurunan pendapatan karena banyak gerbong KAI yang tidak dberangkatkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H