Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Untukmu Agamamu, dan Untukku Agamaku

1 Mei 2021   16:59 Diperbarui: 1 Mei 2021   17:06 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih mengaji Tafsir Munir pada Surat Al Kafirun, disampaikan oleh KH. Subhan Makmun Pengasuh Ponpes Assalafiyah, Luwungragi Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Sabtu (1/05/2021).

Jangan bicara kepada orang hai kafir, tapi ucapkanlah hai non muslim, artinya bicaralah dengan lembut dalam ucapan lisan, barangkali orang yang menerima itu marah. Islam dalam menyampaikan dakwahnya dengan kelembutan.

Surat Al kafirun itu adalah surat pembeda antara agama islam dengan agama lain, selain itu jangan membayangkan atau menyamakan dengan benda karena menyamakan dzatnya atau wujudnya, misalkan menyamakan Allah dengan wujud penciptaanya.

Perbedaan penyembahan di ayat 2 surat Alkafirun, yang artinya aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Bahwa nabi tetap bersikukuh atas akidahnya. Lewat surat Al Kafirun ini kita ini harus memperkokoh keimanan kita, jangan sampai goyah walaupun ada tawaran harta, tahta dan lainnya.

Bahwa urusan akidah dan ibadah, tidak ada kompromi mereka yang beriman dan tidak beriman, makanya Nabi mendapatkan wahyu Surat Al Kafirun agar kita ini harus memperkokoh keimanan kita, karena bukan hanya saat zaman jahiliyah saja, bisa terjadi pada saat zaman ini karena menyangkut tauhid atau akidah. 

Zaman Nabi sholat jumat ya kelihatan dengan sahabatnya, jadi kalau zaman sekarang ada waliyullah lalu bilang jumatan di mekah maka harus ditanyakan syariatnya, karena ada perbedaan antara waktu Indonesia dengan waktu saudi. Syariat itu harus kelihatan, dan jangan gampang atau mudah mengucapkan secara umum bahwa ini ada kyai alim terus kalau sholatnya jumat di mekah. 

Rosulullah kesaksian kepada Allah itu menyatu, contohnya syahadat rosul yang berbunyi, 

Asyhaduan Laa Ilaaha ill Allah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullah" ada dua. Bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. ini adalah syarat masuk Islam, dan makna tauhid di dalamnya untuk menjalankan syariat Islam selanjutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun