Manusia ada 3 Golongan yang perlu di ajak teman, pertama ada yang seperti makanan, yang selalu dibutuhkan, terus siapa, yakni ulama. Dimana saja dibutuhkan, saat susah butuh ulama dan saat senang juga dibutuhkan. Kedua itu seperti obat, selalu dibutuhkan disuatu saat, ketiga adalah seperti penyakit yang seperti tidak dibutuhkan sama sekali, dan diuji dan dicoba yaitu orang yang tidak ada kemanfaatan atau sulit diatur. Maka dibagusi agar bisa slamet.Â
Demikian mutiara hikmah pengajian Kitab Bidayatul Hidayah di Halaman Ponpes Assalafiyah Brebes oleh KH. Subhan Makmun. Rabu (21/04/2021).Â
Orang yang bahagia, menurut kyai subhan, yakni mereka ya yang bermanfaat kepada orang lain. Sedangkan orang mukmin itu menjadi tolak ukur dalam keseimbangan hidup, kalau dia baik dengan tetangga ya nantinya anaknya akan dijaga dengan baik. Namun bila sebaliknya, kalau kita titip anak namun karena karakter kita yang jelek maka anak bisa saja bermasalah, seperti ini sama dengan anda diberikan amanat berupa anak dari Allah agar dirawat dan jadikan anak itu menjadi sholeh-sholehah, kalau anda tidak menjaga amanat yang ada, berarti anda sudah tidak amanat dengan yang memberikan amanat.Â
Seorang mukmin dengan mukmin lain itu seperti kaca, bagaimana Habil dan Qobil yang diriwayatkan dengan tingkah laku gagak, dimana gagak mati lalu gagak menguburkan temannya dengan cara menguburnya ke tanah lewat mencukil-cukil tanah hingga bisa dikubur lalu ditutup lagi, ternyata gagak yang tidak punya akal bisa jadi gurunya bagi habil.Â
Anda juga bisa mencontohkan dalam setiap langkah hidup kita, baik dan buruknya manusia, contoh kalau ada orang sholat lalu kita melompat lewat kepala orang tersebut, itu adalah tidak baik, maka kalau kita tahu bahwa itu adalah salah maka kita jangan menirunya, ini berarti anda sudah dapat hidayah.
Manusia jangan putus asa, harus optimis dalam mendidik anak, pertama mengetahui baik dan buruk aja sudah hidayah, lalu kedua berpindah dari buruk ke baik, dan ketiga membikin baik kepada manusia itulah ciri-ciri tingkatan hidayah.Â
Saudara itu sifatnya seperti kedua tangan kita, saling bantu membantu. Pernah kanjeng Nabi Muhammad masuk ke kebun yang rindang, lalu mengambil siwak, yang lurus ke sahabat dan bengkok untuk diri sendiri itulah akhlak nabi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H