Coba anda datang ke Supermarket, Toko Sembako, sampai paket bantuan bencana alam pun menyediakan mie siap saji, apakah mie goreng, mie seduh, dan aneka mie instan. Mie ayam pangsit misalnya, sudah merambah ke kampung pedesaan dan perkotaan, selain mudah dicari dan harganya juga terjangkau.Â
Mie ayam pangsit digandrungi generasi genzet dan juga generasi produktif, ini artinya mie melekat pada sanubari masyarakat Indonesia, bahkan saat di pesantren para santri pun jika tidak ada nasi maka ambil mie lalu dimasak di dapur dan langsung dinikmati, wajar omset penjualan produk mie masih terus dan cenderung naik, tentunya yang untung adalah pabrik pembuat mie.
Pasar mie instan jelas diterima dimanapun, antara yang suka dengan tidak itu banyak yang suka, terlebih lagi kalau berada di duni kampus, yang laris manis ya mie instan siap saji, satu mangkok ditambah sayuran dan telur ceplok sudah terasa kenyang, dan bahkan ada yang menyajikan mie ceker ayam.Â
Mie instan juga di pakai oleh keluarga yang meninggal, dimana saat ada acara 7 hari, 40 hari mereka menyiapkan sembako mentah, ada mie instan yang ditaruh, termasuk ada gula, kopi, beras, mie instan dan kecap sebagai tanda terima kasih atas doanya untuk almarhum almarhumah.Â
Mie Instan juga disediakan oleh para pebisnis bubur kacang ijo biasanya orang sunda yang sengaja sewa kios di dekat kampus, mereka buka tiap pagi, sore, hingga malam, bahkan ada sejumlah kios bubur kacang ijo buka 24 jam karena lokasi yang cocok dan strategis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H