Para santri baik itu yang pemula maupun yang sudah mulai menghafal  hendaknya terus membiasakan diri membaca Al Qur'an minimal satu hari 1 juz atau 1 hr satu halaman Al Qur'an, istiqamah secara terus menerus hingga menjadi  sebuah kebiasaan menjadi karakter sehingga ketika belum membaca  Quran dalam satu hari  rasanya belum lengkap, ada perasaan yang ganjil atau kurang. a
Apa yang menjadi kebiasaan akan menjadi istiqomag dan lambat laun hafalan mereka akan terus bertambah dari hari ke hari.Â
Demikian disampaikan Tuti Nurhayati, M.Hum Kasi Pentashihan Mushaf Al Qur'an Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI disela sela acara Khotmil Qur an di Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, kemarin (14/02/2021).
Acara Khotimil Quran  yang diselenggarakan Ahad 14 Februari 2021, dengan peserta 68 khataman juz Ama dan 2 khatam 3 juz.  Acara di gelar di aula Pondok Pesantren Tahfidzul Qur an H Nuridin Idris.Â
Ustad Marno selaku Ketua Panitia mengatakan, Peserta yang yang hafal juz'ama masing-masing diuji dengan disodorkan beberapa pertanyaan arti kata dalam ayat Qur an, penggalan ayat kemudian disuruh untuk melanjutkan, semua bisa dijawab dngan lancar oleh seluruh peserta khataman Quran.Â
" Paling terakhir begitu terharu yg khatam 30 juz, lantunan ayat Quran yg dibaca menjadi terharu dan tak terasa hadirin meneteskan air mata," imbuhnya.Â
Sementara itu, Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Brebes KH. Akrom Jangka Daosat mengatakan, membaca Qur'an agar menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari hari, sehingga seakan akan Qur an menyatu dengan kita.
" Â Tanpa Qur an hidup terasa hampa, santri- santri yang sudah hafal Qur an juz 30 atau yang 30 juz hafal agar tidak sekedar lafad dan makna, tapi nilai nilai Quran dapat difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari hari," tambahnya.Â
Mari kita tingkatkan mencintai Al Qur an, pasalnya mencintai Quran bukan hanya menghafal dan mengamalkan, akan tetapi menjaga Quran secara holistik, dengan demikian nilai nilai yang terkandung dalam Qur an akan menjadi warna dalam kehidupan kita.
Sementara itu, KH Nuridin Idris selaku Pengasuh Pondok Pesantren menyampaikan dalam sambutannya, kita harus merasa bersyukur dan berterima kasih kepada para Ustadz Ustadzah yg telah membimbing mereka hingga menjadi hafal Qur an, dengan ketelatenan dan ketekunan para Asatid, Al hamdulillah, proses khataman bisa berjalan dengan lancar. Pertanyaan dari semua penguji bisa terjawab dengan baik. Mulai tahun ini Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Nuridin Idris membuka untuk santri putri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H