Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sejatinya Kita Ini Bersaudara, Janganlah Bermusuhan

31 Desember 2020   19:45 Diperbarui: 31 Desember 2020   21:39 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saling mengenal dan berinteraksi merupakan dasar utama saling berhubungan di antara sesama manusia, kita diberikan anatomi yang lengkap, pikiran dan nafsu dalam hidup ini. Wajar jika kita ini menjadi makhluk yang sempurna.

Akidah yang kita anut menjadi modal bagi setiap manusia untuk bersikap dan bertindak. Mereka punya pilihan masing-masing dan itu hak mereka untuk menentukan putusannya. Namun kodrat manusia yang ingin tahu dan ingin berinteraksi menyebabkan kita ini saling melengkapinya. Perbedaan warna kulit, bahasa, dan karakter masing-masing menjadi hikmah yang tiada tara.

Egoisme dilarang oleh Islam, mementingkan diri sendiri, atau menumpuk-numpuk harta untuk dirinya sendiri, ataupun bentuk berlebih-lebihan itu tidak baik. Saat mereka egois maka hilanglah kebutukan seseorang.

Hidup ini sebagai sarana untuk memenuhi keinginan, tapi tidak untuk dirinya sendiri, harus berpikir luas untuk kepentingan orang lain. Jangan sampai ketebalan egoisme kita meningkat maka akan semakin susah baginya untuk berinteraksi di masyarakat. 

Saat kita sakit, kita minta di doakan oleh orang lain, agar sakit kita diangkat dan disembuhkan, saat kita ini meninggal, maka masyarakat akan datang untuk menyolatkan dan takziyah hingga sampai ke makam.

Semakin banyak yang takziyah membuktikan mereka ini hidup sosialnya semakin luas, namun sebaliknya jika yang takziyah sedikit maka kita ini sejatinya hidup sering untuk diri sendiri. Kepekaan sosial harus terpatri pada setiap manusia, kita ini makhluk sosial, yang hidup dengan orang lain, dan mereka itu saudara kita, yang harus dibantu ketika mereka membutuhkan. 

Konsep kerja bakti itu adalah konsep persaudaraan, dimana tidak mengenal kasta, semuanya berbuat untuk mencapai target yang ada, saat ada yang sudah misalkan rumahnya tidak layak, lalu bersama-sama membantu mewujudkannya, hidup terasa indah dan berkah.

Saat kita naik sepeda untuk olahraga lalu kita sendirian larinya, maka hanya 30 menit saja sudah ingin pulang, bayangkan ketika kita berangkat bersama dengan komunitas, maka ketika ada keluhan atau kerusakan pada sepeda kita akan dibantu diperbaiki termasuk tidak kenal rasa lelah dari perjalanan bersepeda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun