Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jamban Sehat Itu Berkah untuk Penerima Manfaat

11 Desember 2020   12:06 Diperbarui: 11 Desember 2020   12:46 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mas Pur Brebes sanitarian di Dinas Kesehatan Brebes bahwa setiap desa yang ingin Bebas Buang Air Besar (BAB) maka upaya yang tepat adalah memiliki jamban sehat dan bagi yang belum sadar untuk buat jamban sehat maka perlu ada kegiatan sosialisasi terkait aspek pemicuan, dimana pada aspek pemicuan itu akan dikenalkan bagaimana dampak seseorang jika membuang kotoran bukan pada tempatnya. 

Bahkan menurut pak pur, yang punya usaha wirausaha jamban, Kotoran manusia menjadi rejeki baginya, karena lewat usaha jamban bisa menjadikan income penghasilan sampingannya, derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat, warganya semakin sehat, lingkungan semakin terawat. 

Dok Pak Pur
Dok Pak Pur
Masih ditemui dibeberapa desa, memiliii rumah namun tidak membuat WC, ada juga yang saluran WCnya dialirkan kebsungai, dan ada juga yang sama sekali tidak punya WC, dianggap buah langsung ke sungai memberikan manfaat bagi makhluk lain seperti ikan. Padahal kotoran yang dikeluarkan bisa menyebabkan penyakit bagi orang lain. 

Memiliki jamban sehat sebenarnya tidaklah mahal, kisaran antara Rp 1.600.000 hingha Rp 2jt, inipun tergantung dengan jarak antara septi tank dengan WCnya, termasuk merk closet yang dipilih, dan harga tukang yang ada disekitar rumah kita. Semakin mahal harga tukangnya maka akan mempengaruhi pengeluaran yang ada. 

Jamban itu adalah satu ruangan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia, biasane di desa dikenal dengan istilah kakus, atau WC, ada yang ruangannya besar, ada juga yang ruangannya kecil atau minimalis, tentunya kalau di level perumahan ya posisi kamar mandi, tidak selebar dengan mereka yang punya lahan yang luas dan besar rumahnya. Semakin rumahnya elit ya ruangan untuk toiletnya bisa lebar dan sedikit mewah, namun bagi yang kelas menengah ke bawah ya sederhana yang penting bisa dipakai untuk mandi dan buang hajat besar. 

Jamban itu kebutuhan pokok di setiap rumah, karena dengan mereka yang punya jamban, berarti mereka sedikit maju dalam urusan kesehatan keluarganya, prinsipnya dalam membangun jamban itu adalah tidak mencemari lingkungan sekitarnya, dan bagi yang mau membangun jamban juga harus melihat kontruksi jambannya, termasuk paket ada closet, ada pipa untuk menyalurkan kotoran dan cara membuat resapan septi tank juga harus tepat. Minimal dalam beberapa tahun, tidak mampet atau penuh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun