Berbekal dari Data Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) karena basis sensus dalam pendataan, dimana setiap RT akan memiliki data pendidikan sepanjang hayat. Wajar jika partisipasi masyarakat yang kuat, menjadikan inovasi pendidikan berbasis RW ini di wujudkan, mereka sepakat akan memperkuat pendataan, posko pendidikan, SDM yang terlatih, Bimbingan Belajar berbasis RW, termasuk penguatan kelembagaan.Â
Pemerintah Desa pun sepakat bahwa dana desa akan mengalokasikan untuk mewujudkan inovasi pendidikan berbasis RW, yakni memastikan setiap ketua RT paham tentang PR mengangani masalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur desa. Mereka juga akan diajari bagaimana mewujudkan pendidikan sepanjang hayat.Â
Pertama, semua anak usia PAUD terlayani 100 persen, Kedua mensuskeskan wajar dikdas melalui setiap anak bersekolah hingga tamatan SMA/SMK/MA, ketiga, remaja yang sudah dewasa namun pendidikan belum selesai pendidikan masuk Dewasa Tidak Sekolah (DTS) maka harus dikembalikan ke sekolah, ini artinya memastikan semua warganya akan bersekolah hingga SMA.Â
Keempat adalah remaja yang sudah lulus SMA/SMK/MA namun tidak bisa melanjutkan kuliah, pemerintah desa sudah menginisiasi kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi untuk pembelajaran kuliah di desa, di tahun 2021 sudah menerima warga yang ingin belajar di desanya.Â
Kelima, Remaja yang tidak mau kuliah, namun ingin menambah skill, Pemerintah Desa sudah merintis lembaga kursus tematik bagi remaja ini agar mau belajar kursus ketrampilan, sehingga mereka yang punya skill ini akan semakin bertambah pengetahuan dan ketrampilannya.Â
Keenam, bimbingan belajar di desa akan dilakukan di level RW, artinya nanti ada pendampingan belajar yang didekatkan oleh guru di level RW. Semua RWnya sudah mulai dirintis dengan membuka Posko Pendidikan sesuai dengan Persoalan pendidikan, dan basis yang dipakai oleh Desa ini adalah Data SIPBM yang bisa di sinkronisasi dengan data yang lain agar akurat.Â
Sekdes Parereja Medialana mengatakan, membenarkan bahwa Pemerintahan Desa akan bekerjasama dengan Salah satu Perguruan Tinggi swasta untuk mewujudkan warganya kuliah, termasuk memastikan bahwa data SIPBM yang ada dini dimanfaatkan dengan baik, dan menyetujui usulan tim Pendidikan Untuk Semua di Desa disetujui untuk tahun 2021, dimana Tim PU ini sudah mengusulkan anggaran dana Rp 190 juta belum usulan dari Tim FMPP Desa untuk Wajar Dikdas. Usulan total Rp. 300 juta, semoga di tahun 2021 akan terealisasi inovasi pendidikan berbasis RW ini.Â
Selamat buat Desa Parereja, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes yang sudah mau melakukan inovasinya, mudah-mudahan menjadi percontohan  nasional Inovasi Pendidikan Berbasis RW.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H