Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buat Patuh Pasti Ada Tantangan

6 Oktober 2020   00:10 Diperbarui: 6 Oktober 2020   08:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua penghalang itu jelek, kadang penghalang itu menjadi rem kita dalam bertindak. Saat kita ada program atau hajat besar kemudian ada yang mengkritik itu bagian dari upaya pengendalian kita agar dalam bekerja ini berhati-hati. 

Kalimat diatas dikatakan oleh KH. Subhan Makmun Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi saat Istighosah di Ponpesnya bersama santri. 

Contoh di era covid-19, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah agar nanti warganya patuh pada protokol kesehatan, sehingga segala pernak pernik yang ada terkait upaya edukasi, komunikasi dan penyebarluasan informasi pun dilakukan.

Kebijakan covid-19 pun menuai protes ketika kebijakan PSBB, ataupun lockdown, termasuk juga para pengusaha yang punya bisnis hiburan pun harus pasrah dan terkadang juga protes karena usahanya menjadi sepi dan tidak boleh lagi ada acara yang mendatangkan keramaian. 

Rakyat juga terkadang bingung apalagi kalau mencari pekerjaan lalu di suruh berhenti, sedangkan beban mereka juga sangat kompleks, aparat melaksanakan tugas, pedagang juga ingin dapat pendapatan, seperti yang viral dalam video di pasar Tegal yang protes kepada aparat satpol PP.

Baca Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19

Satpol PP juga melaksanakan tugasnya untuk memberikan efek kepatuhan kepada warga, betapa pentingnya patuh pada protokol kesehatan di masyarakat saja harus diingatkan, namun sebagian masyarakat juga kadang tidak mau mengikuti aspek kepatuhan, inilah dinamika dalam kehidupan bermasyarakat.

Pandemi corona dengan warga yang terpapar semakin bertambah, maka membikin sebagian masyarakat juga bingung dan panik, walaupun ada juga warga yang tenang tidak takut virus ini, pastinya dikasih penyakit pasti ada obatnya. 

Kembali ke persoalan patuh, ingin menjadi umat yang taat beribadah atau golongan muttaqin, kita juga harus menjalankan perintahNya dan menjauhi larangannya, contoh sholat saja, jika belum dapat hidayah lalu ada panggilan adzan juga tidak datang untuk jamaah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun