Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Karpet Mobil Bikin Nyaman Penumpang

24 September 2020   12:02 Diperbarui: 24 September 2020   12:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan sahabat, saat mobil baru anda, tidak di kasih karpet, maka pastinya akan kotor luar biasa, padahal untuk membersihkan di dalam mobil butuh uang banyak, apalagi sampai salon mobil, sehingga para pemilik mobil membeli karpet seperti di gambar tersebut, alasan mereka adalah membikin nyaman bagi penumpang. Kedua jika ada sisa makanan yang jatuh, untuk membersihkannya sangat mudah. Ketiga adalah saat kondisi kotor maka yang kotor hanya di karpet saja, sehingga kotoran menempel di karpet, bersihkan karpet lebih mudah dibandingkan kotoran melekat pada dalam bodi mobil. 

Selain karpet mobil, pemilik mobil juga memasang jok mobil, karena kalau bawaan tidak di kasih jok accesoris lagi, maka akan mudah kotor dan saat dibersihkan juga susah. Belum lagi kalau itu mobil keluarga, di mana anak saat makan di dalam mobil, tangannya langsung diusapkan ke dalam jok mobil, wah semakin tidak nampak tuh kebersihan mobilnya. 

Kualitas karpet mobil memang tidak sama rusaknya, ada juga yang 5 tahun baru rusak, sehingga harus diganti yang baru, namanya peremajan, ada juga yang baru 2 tahun hingga 4 tahun sudah rusak, karena mungkin pemakaian mobil sangat sering. Apalagi kalau bolak-balik dibersihkan, juga sangat beresiko ketika sering dicuci terus, maka lama kelamaan mutu karet ataupun karpet yang kita beli juga semakin berkurang, wajar produk apapun mesti ada masa penyusutan. Kalau tidak rusak, kasihan perusahaan karpet yang memproduksi, termasuk petani karet nantinya tidak ada dampak akibat karet yang sudah diproduksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun