Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gus Reza Lirboyo Ngisi Acara Khotmil Alfiyah di Ponpes Assalafiyah Luwungragi

20 Agustus 2020   00:12 Diperbarui: 20 Agustus 2020   00:22 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KH. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA dikenal dengan panggilan Gus Reza Lirboyo, cucu dari Kyai Makrus Aly Lirboyo hadir untuk memberikan tausyiyah dalam acara Khotmil Alfiyah Ibnu Malik di Ponpes Assalafiyah, Desa Luwungragi, Kecamatan Luwungragi, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.  

Gus Reza menjelaskan, 1000 nadzom di Alfiyah Ibnu Malik, lalu santri bisa hafal itu adalah berkah yang luar biasa. Nadzom Alfiyah Ibnu Malik karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik, merupakan sebuah karya yang sangat fenomenal, yang tidak akan pernah terhapus dalam khazanah intelektualitas pesantren. Khususnya pesantren salaf.

Muhamad Abdulloh Ibni Malik ini aslinya spanyol, dulunya santrinya sedikit, bahkan menawarkan pengajian ke mana-mana untuk mengaji dirumahnya, tapi ternyata followernya sedikit, hanya ada beberapa muridnya seperti Yahya Ibni Malik Annawawi berguru ke Abdulloh Ibni Malik. Walaupun sedikit santrinya ternyata santrinya ini berhasil semua dengan menyebarluaskan ilmu agama ke seluruh penjuru dunia. 

Zaman sekarang ini yang dicari adalah follower dan dikomersilkan, ketenaran ujung-ujungnya untuk komersil, namun berbeda dengan Abdulloh Ibni Malik, santri sedikit tapi muridnya bisa berhasil dan mau meneruskan ilmunya Nabi, hingga sekarang nadzoman ibnu malik menjadi hafalan wajib bagi santri. 

Menghafal nadzoman adalah pekerjaan yang sangat berat, ilmu itu mahal, makanya nabi sulaiman milih ilmu dan mendapatkan kekuasan dan harta. Dzul Qornain juga diminta pilihan sama gurunya, ternyata dzul qurnaen milih ilmu, dan bisa mendapatkan kekuasan dan harta yang mencukupinya. 

Semua barang kali banyak menjadi murah, begitu gus reza menyampaikan. Saat melimpah hasilnya ya pasti murah, karena stok banyak, namun kalau sebaliknya jika sedikit stoknya maka akan memiliki nilai yang mahal, karena stoknya sedikit. 

Berbeda dengan punya ilmu, semakin banyak ilmunya maka semakin berkah orangnya karena bisa menjawab tantangan kehidupan ini, berbeda dengan punya ilmu sedikit maka tidak beruntung. 

Dokpri
Dokpri
Tanazu atau godaan banyak, saat hafalan maka akan ada pilihan santri, apakah milih melanjutkan pondok atau harus keluar dari pondok, ini godaan para santri ketika belajar, kadang ada yang tergoda ingin menikah. 

Pesan gus reza, walaupun kamu punya guru dan sudah meninggal maka tetap jangan suudzon kepada gurunya, hormatilah gurumu yang telah mengajarkan ilmunya. Rusak hubungan kebersamaan antara guru dan murid dan wajib santrinya untuk bertobat. 

Guru-guru yang telah wafat sebenarnya masih hidup ilmunya dan ada hubungan ruhaniyah antara guru dengan murid, sehingga muridnya mendapatkan barokah, makanya jangan sampai lepas hubungan dengan guru-guru ulama kita, apalagi kok suudzon maka hindari. 

Pesan akhir buat santri, pertama harus cerdas, kedua harus berpegang pada kitab kuning yang diajarkan oleh para ulama terdahulu, ketiga harus berinteraksi sosial untuk bisa memecahkan masalahnya, keempat santri harus punya guru (saehun fatah). 

Sementara KH. Subhan Makmun selaku pengasuh ponpes Assalafiyah Luwungragi mengatakan, bahwa berkah itu tempatnya adem, dan serba tercukupi uripe, pesan kyai kepada santri, amaliyahkan ilmu dari ponpes saat kembali ke kampung halamannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun