Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Orang Ingin Sukses, Belajarlah dari Kegagalan dan Tetap Berusaha untuk Meraihnya

8 Agustus 2020   10:17 Diperbarui: 8 Agustus 2020   10:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat, hari ini penulis terinspirasi dengan para penulis kompasianer Brebes, ada beberapa kategori yang bisa di tulis yakni pertama rajin menulis, mendadak menulis, jarang menulis. Tapi semua penulis ini ingin sukses, yakni ilmunya bermanfaat bagi orang lain, dan kalau mereka mengalami masalah pastinya akan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut, prinsipnya adalah memberi banyak manfaat bagi orang lain.

Sebagian besar dari kita pernah mengalami kegagalan dalam mencoba memanfaatkan peluang yang ada, dan mereka berani mencobanya, terkadang juga gagal atau bahkan pernah di kena semprot atau kritik dari seseorang, saal gagal dalam target mereka akan mencari solusi kenapa bisa gagal dan mencarikan jalan mana yang sebenarnya benar atau cara yang dipilih tidak tepat. 

Kegagalan bagi mereka bukan akhir dari segalanya, karena gagal berusaha itu sifatnya sementara, tidak laku produk yang ditawarkan, ya mencari alternatif usaha lainnya, bahkan mereka selalu belajar atas kegagalan yang dipilih. 

Saat menjadi penulis, terkadang juga mengalami kejenuhan, tidak bersemangat, bahkan karena tidak ada sangsi yang tegas, menyebabkan menulis pun terkadang selera pikiran, saat ada tekanan baru kemudian menulis, saat pikiran banyak tugas yang harus dikerjakan, maka menulis pun menjadi korban yakni tidak jadi menulis atau menunda menulis hingga teringat oh ya lupa kalau sudah beberapa hari lamanya tidak menulis atau setor tulisan. 

Mereka tahu bahwa berhenti menunda itu salah satu kebiasaan yang tidak baik, tau bahwa banyak teman satu komunitas juga mengingatkan secara harian agar kita jangan menunda-nunda menulis, tapi gimana lagi, ingin mencontoh orang yang giat menulis kok susahnya minta ampun. 

Apa perlu ada reward pada diri sendiri, jika berhasil menyelesaikan satu bagian dalam mencapai tujuan lalu dikasih hadiah agar perasaan menunda akhirnya hilang dan rasa semangat menulis bangkit terus tak pernah pupus. 

Atau malah sebaliknya, menulis bisa menjadi beban berat, padahal menulis itu bisa menjadikan energi positip dan akan bertambah wawasan kosakata dan wawasan pengetahuan, dan tidak ada yang rugi saat ilmu mereka dibagikan lewat tulisan, kosakata akan bertambah, ilmu motivasi dari ulasan kata demi kata akan bertambah, saat ada kesalahan menulis pun akan tahu, oh ini keliru, ini harus dibetulkan, dan penulisan yang benar seperti apa akan muncul secara refleksi. 

Sebenarnya, keadaan harus kita kendalikan, bukan kalian dikuasai oleh keadaan, pastinya hidup adalah perjalanan spiritual dimana kita bisa belajar dari setiap persoalan dan kegagalan, tak mungkin hidup akan indah terus, kadang juga pasang surut, terkadang kita ini juga berada disituasi yang tidak nyaman, tapi pastinya kita harus memilih untuk mencari nyaman. Jika ada kegagalan jangan dijadikan masalah yang harus kemudian sedih, kita harus maju dan maju. 

Saatnya tidak menunda sesuatu pekerjaan, jika ada tugas segera kerjakan, perasaan malas harus dibuang jauh, teknologi diciptakan untuk memberikan ilmu kepada kita agar selalu belajar sampai hayat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun